https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2019/08/31/2019_08_31-20_32_59_b38476d2ed61dd8c65e1ccb861abf24d_960x640_thumb.jpg
Ilustrasi, startup di sektor logistik, Paxel, bekerja sama dengan PSSI. Paxel berencana menggalang pendanaan pada kuartal II 2020.Katadata/Dimas Jarot Bayu

Startup Paxel Berencana Galang Pendanaan Baru Pada Kuartal II 2020

Startup Paxel ingin menggunakan pendanaan untuk mengembangkan sektor IT dan menambah smart locker serta ekspansi ke luar Pulau Jawa dan Bali.

by

Startup logistik Paxel bakal menggalang pendanaan kedua pada kuartal II tahun ini. Perusahaan menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan sistem teknologi informasi (IT) dan ekspansi bisnis.

Namun, COO Paxel Zaldy Ilham Masita enggan merinci besaran penggalangan dana dan investor yang bakal terlibat. "(Investornya) campuran, ada yang dari dalam dan luar negeri," ujar Zaldy saat ditemui di Jakarta, Jumat (31/1).

Zaldy melanjutkan profil investor mayoritas berasal dari bisnis offline alias konvensional. Menurut dia, investor startup umumnya memang berasal dari modal ventura.

Perusahaan pun bakal menggunakan mayoritas pendanaan tersebut untuk sektor IT. "Karena kami perlu memperkuat pertumbuhan yang eksponensial, jadi kami ingin mempunyai sistem yang lebih kuat lagi di platform kami," ujar Zaldy.

Ia menjelaskan, pengembangan sektor IT di perusahaan bakal mencakup aplikasi baru dan menambah loker pintar (smart locker) dengan teknologi internet of things (IoT). Smart locker merupakan lemari yang berfungsi sebagai tempat untuk menyortir paket yang akan dikirim oleh kurir.

Saat ini, menurut Zaldy, smart locker perusahaan sudah mencapai total 230 loker di wilayah Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarya, Solo, dan Semarang. "Kuartal pertama 2020 ini kami targetkan bisa mencapai 520 (loker)," ujar dia.

(Baca: Jumlah Pengiriman Terus Naik, Startup Paxel Ekspansi ke Tiga Pulau)

Selain mengembangkan sistem IT, perusahaan bakal menggunakan pendanaan untuk ekspansi ke tiga pulau yakni Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. "(Ekspansi) ke Medan, Palembang, dan Makassar di kuartal 1, sedangkan ke Kalimantan di kuartal 2," ujar Zaldy.

Zaldy menjelaskan, alasan perusahaan memilih ekspansi di wilayah itu karena jalur angkut (line haul) penerbangannya dinilai cukup bagus. Salah satu mitra logistik antarpulau perusahaan, yakni Garuda Indonesia. "Banyak alternatif jadwal penerbangan ke sana," ujar dia.

Selain itu, ia mengatakan bahwa wilayah-wilayah sasaran ekspansi perusahaan itu memiliki banyak lokasi kuliner yang kerap disasar masyarakat. "Seperti Medan, Palembang, dan Makassar itu merupakan sumber makanan, sebagai kota kuliner," ujar dia.

Perusahaan juga bakal merambah wilayah tier 2 dan 3 di Pulau Jawa dengan total 15 kota yang diantaranya yakni Cirebon, Magelang, dan Pekalongan. Hingga saat ini perusahaan baru menyasar kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Denpasar.

Lebih lanjut Zaldi mengatakan Paxel tidak bakal gencar membakar uang karena menganggap strategi itu dapat merugikan perusahaan. "Jadi, bakar uang itu kami gunakna hanya untuk meningkatkan jumlah pengguna saja," ujar dia.

Sebelumnya, Paxel telah menggalang pendanaan pertama pada pertengahan tahun lalu sebesar US$ 10 juta. Zaldy mengatakan pendanaan itu digunakan perusahaan untuk mengembangkan aplikasi serta jaringannya.

(Baca: Riset Paxel: Mayoritas UKM Pilih Jualan di Medsos Daripada E-Commerce)

Video Pilihan