Coronavirus : Ayah dan Adik Masuk Karantina, Remaja Disabilitas Tewas di Rumah
by Miechell Octovy KoagouwKBRN, Beijing : Remaja dengan cerebral palsy di Tiongkok meninggal dunia di rumah sendirian tanpa pengasuh setelah ayahnya dirawat akibat terserang demam tinggi. Demikian dilansir Beijing Youth Daily, sebuah media pemerintah, Kamis (30/1/2020).
Yan Cheng, bocah lelaki berusia 17 tahun dari sebuah desa di provinsi Hubei, Cina tersebut ditemukan tewas di atas tempat tidurnya, Rabu, dua hari lalu, atau enam hari setelah ayahnya dan saudara lelakinya yang berusia 11 tahun diambil dari rumah mereka dan dikarantina di sebuah fasilitas, 15 mil selatan Hubei. Keduanya menderita demam dan diduga terinfeksi virus Corona.
Pejabat pemerintah dari kabupaten Hong, 60 mil di utara Wuhan, tempat wabah pertama kali dimulai, telah memulai penyelidikan atas kematian itu, tulis media lokal lainnya. Demikian dilaporkan Michael Standaert dari Shenzhen, China, seperti dilansir The Guardian, Kamis (30/1/2020) malam.
Tidak bisa keluar dari karantina, ayah Yan Cheng memposting pesan meminta bantuan di platform media sosial Weibo. Pejabat desa setempat merespons pesan tersebut dan kabarnya mengunjungi Yan Cheng dan memberinya makan sebanyak dua kali selama enam hari ditinggalkan sang ayah.
BACA JUGA: Update Coronavirus : Korban Tewas Jadi 213 Orang di Tiongkok, WHO Rilis Global Emergency
Sebelumnya, sebuah kelompok bernama Rice and Millet yang didirikan mantan jurnalis media pemerintah, dan fokus pada anak-anak dengan cerebral palsy serta penyakit lainnya, masih sempat memposting foto remaja tersebut di kursi roda dan di tempat tidur di Wechat semasa hidup.
Kelompok itu juga memposting pernyataan pada Rabu kemarin, bahwa bibi dari Yan Cheng juga sempat mengunjunginya setelah kerabatnya yang lain dibawa pergi. Akan tetapi selama tiga hari sebelum kematian Yan, bibinya tersebut tidak bisa datang menjenguk karena sakit.
Cerebral palsy adalah adalah kelainan gerakan, tonus otot, ataupun postur yang disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, paling sering sebelum kelahiran.
Seseorang dengan tingkat cerebral palsy sangat ekstrem membutuhkan perawatan sepanjang waktu. Yan Cheng dilaporkan sudah parah karena sebagian besar tubuhnya tak dapat digerakkan dan mengalami kesulitan dalam berbicara.
Belum ada konfirmasi mengenai kejadian ini mengenai penanganannya dari pemerintah kabupaten Hong di kota Huahe. Demikian dolaporkan The Guardian. (Foto: Xinhua Barcroft Media/TheGuardian)