https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/01/25/51f1de98-a82d-4308-a310-8bca15adf9e2_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Penanganan Serius Pasien Terinfeksi Virus Corona di China (Xiong Qi/Xinhua via AP)

Fakta Liar Soal Corona, Malaikat Maut hingga Senjata Biologis

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Corona kini wabah yang membuat dunia siaga. Penyebarannya yang masif membuat virus ini tersebar di 21 negara dan memakan korban hingga 213 orang.

Seorang pendeta bernama Rick Wiles bahkan mengklaim bahwa coronavirus adalah malaikat maut yang dikirim untuk membersihkan planet planet bumi. Hal itu dikatakannya kepada penonton dalam acaranya TruNews.

"Tuhan akan membersihkan banyak dosa dari planet ini," kata Wiles kepada pemirsanya, seperti dilansir dari New York Post, Jumat (31/1/2020).


"Teman-teman, Malaikat Maut mungkin sekarang sedang bergerak di planet ini. Inilah saatnya untuk mengikuti kebenaran," katanya.

Sebelum ini, ahli perang Israel, Dany Shoham, mengklaim virus corona adalah bagian dari "biological warfare" China.

Biological warfare adalah perang menggunakan senjata biologis seperti bakteri, virus, jamur, racun, atau agen biologis lainnya. Ini dapat digunakan sebagai senjata melawan manusia, hewan, atau tanaman.

Menurutnya corona adalah senjata biologis China. "Laboratorium tertentu di lembaga ini mungkin terlibat, dalam hal penelitian dan pengembangan (corona), ini (senjata biologis) China," kata Shoham kepada The Washington Times.

Shoham mengatakan penelitian pada senjata biologis merupakan bagian dari penelitian sipil-militer. Ia bersifat sangat rahasia yang dilakukan negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu.

Sementara itu, Engnews24h melaporkan, banyak warga China yang berpendapat bahwa virus corona justru merupakan senjata dari Amerika Serikat (AS) untuk melumpuhkan China, setelah kalah dalam perang dagang.

Perlu diketahui, AS-China telah terlibat perang dagang sejak awal 2018 lalu. Perang dagang (trade war) kedua ekonomi terbesar di dunia "meletus" setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor.

Ini merupakan sanksi atas China, yang dituding telah melakukan praktik dagang yang tidak adil dan merugikan ekonomi AS.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)