100 Hari Pemerintahan Jokowi, Kemenpan RB Kebut Reformasi Birokrasi

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/01/31/1144323/670x335/100-hari-pemerintahan-jokowi-kemenpan-rb-kebut-reformasi-birokrasi.jpg
sertijab mendagri. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Mempan RB Tjahjo Kumolo menyatakan pihaknya terus mengebut restrukturisasi komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) guna mewujudkan terbentuknya SDM mumpuni, kompeten, profesional dan berintegritas.

"Meski tidak ada target 100 hari program kerja menteri kabinet, namun dari data terkait reformasi birokrasi selama tiga bulan kerja, susah banyak langkah dan kebijakan Kemenpan RB dalam menjabarkan dan melaksanakan visi misi serta prioritas kerja Presiden dan Wakil Presiden," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (31/1).

Dia mengungkapkan, bukan pekerjaan mudah untuk mereformasi birokrasi. Sebab ini menyangkut 4.286.918 ASN di seluruh Indonesia dan sekitar 70 persennya berada di Pemerintah Daerah (Pemda).

"Kemenpan RB langsung bergerak cepat menindaklanjuti instruksi kepala negara, terkait penyederhanaan struktur birokrasi dua level eselon. Hasilnya, dalam waktu 45 hari, Kemenpan RB menyelesaikan pengalihan eselon II dan III menjadi pejabat fungsional," ujarnya.

Sementara untuk mendukung terwujudnya visi Indonesia Maju, politikus PDIP ini menjelaskan, diperlukan SDM berkeahlian. Dan, untuk merealisasikan ini, Tjahjo menegaskan, restrukturisasi komposisi ASN tidak bisa ditawar-tawar lagi.

"Pemerintah memutuskan untuk melakukan penyederhanaan birokrasi dua level. Tujuannya agar birokrasi lebih dinamis. Kedua, demi percepatan sistem kerja. Ketiga, agar fokus kepada pekerjaan fungsional. Keempat, untuk mendorong efektivitas dan efesiensi kinerja optimal dan kelima mewujudkan profesionalitas ASN itu sendiri," terangnya.

1 dari 1 halaman

Dia menjabarkan, penyederhanaan birokrasi menjadi dua level eselon dan peralihan jabatan struktural menjadi fungsional masuk dalam lima prioritas kerja Presiden dan Wakil Presiden.

Adapun kriteria pejabat struktural yang dialihkan adalah yang mempunyai tugas dan fungsi jabatan yang berkaitan dengan pelayanan teknis fungsional serta berbasis keahlian tertentu. Misalnya untuk eselon III atau administrator akan dialihkan ke jabatan fungsional ahli madya.

Untuk pejabat eselon IV atau pengawas dialihkan ke jabatan fungsional ahli muda. Dan, untuk eselon V dialihkan ke jabatan fungsional ahli pertama.

Penyederhanaan birokrasi, lanjut Tjahjo, dilakukan dalam lima tahap. Tahap pertama, identifikasi jabatan administrasi pada unit kerja. Tahapan kedua, pemetaan jabatan dan pejabat administrasi yang terdampak penyederhanaan birokrasi.

Kemudian tahapan ketiga, pemetaan jabatan fungsional yang dapat diduduki pejabat yang terdampak penyederhanaan birokrasi. Tahapan keempat, penyelarasan tunjangan jabatan fungsional dengan tunjangan administrasi dengan menghitung penghasilan dalam jabatan administrasi ke jabatan fungsional.

Terakhir, penyelarasan kelas jabatan fungsional dengan kelas jabatan administrasi.

"Total pejabat yang telah dialihkan untuk mengisi jabatan fungsional di Kemenpan RB sebanyak 141 pejabat. Rinciannya adalah, dari 53 pejabat eselon yang ada, 52 pejabat telah dialihkan ke jabatan fungsional. Hanya 1 yang tetap, tapi dengan mengisi struktur baru," kata Tjahjo.

Kemudian dari 91 pengawas atau pejabat eselon IV di Kemenpan, yang telah dialihkan menjadi pejabat fungsional sebanyak 89 pejabat. Total pejabat yang telah dialihkan ke jabatan fungsional sebanyak 141 pejabat. Hanya 3 pejabat yang dipertahankan.

Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com

[fik]