https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/01/26/d189d78d-eef4-4f3f-84bf-4ab2ac528c52_169.png?w=715&q=90
Foto: Penampakan virus corona yang diisolasi (Foto: NMDC)

Pakai Robot AI, Aplikasi Ini Bisa Kenali Pasien Virus Corona?

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Menyebarnya virus corona membuat banyak perusahaan China berlomba menciptakan aplikasi untuk mendeteksi wabah ini. Terbaru, perusahaan internet Qihoo 360 bermitra dengan perusahaan NoSugar Tech.

Kedua perusahaan ini berkolaborasi memperkenalkan platform yang memungkinkan pengguna memeriksa apakah mereka baru saja bepergian dengan seseorang yang terkontaminasi virus corona.

Dengan memasukkan tanggal perjalanan bersama dengan nomor penerbangan atau kereta, pengguna dapat mengetahui apakah mereka bepergian dengan seseorang yang telah terinfeksi virus.


Platform ini juga bisa menyarankan mereka yang bepergian dengan seseorang yang terkonfirmasi terjangkit virus corona untuk melakukan karantina sendiri dan mencari bantuan medis jika mereka mengalami gejala seperti demam.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/01/25/51f1de98-a82d-4308-a310-8bca15adf9e2.jpeg?a=1
Foto: Penanganan Serius Pasien Terinfeksi Virus Corona di China (Xiong Qi/Xinhua via AP)

NoSugar Tech mengkompilasi dan memverifikasi data publik secara manual dari sumber-sumber seperti stasiun televisi pemerintah China dan media pemerintah seperti People's Daily sebagai data di platform, seperti dilansir dari South China Morning Post, Jumat (31/1/2020).

Platform ini juga menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI) Qihoo 360 dan teknologi data besar untuk memastikan informasi tersebut diperbarui dan dapat diandalkan. Kabarnya lebih dari 21 juta orang telah menggunakan platfomr ini dalam dua hari sejak diluncurkan.

Platform ini bisa diakses melalui aplikasi dan layanan 360, termasuk browser dan aplikasi security selulernya dan memberikan rekomendasi untuk karantina atau informasi tentang situasi coronavirus baru berdasarkan tanggapan orang.

Baidu pada hari Kamis mengatakan sedang membuat algoritma AI, yang diklaim dapat menganalisis struktur sekunder genom dari virus corona baru hanya dalam 27 detik, tersedia secara gratis untuk lembaga pengujian gen, pusat pencegahan epidemi dan pusat penelitian ilmiah di seluruh dunia.

Informasi saja, virus corona pertama kali merebak di Wuhan, China. Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan jumlah korban tewas akibat virus corona di China daratan sudah mencapai 213 orang. Sementara itu, jumlah korban terjangkiti telah mencapai lebih dari 8.100 kasus di China.

[Gambas:Video CNBC]

(roy/sef)