KFC Siap Buka Gerai Taco Bell, Harga Saham FAST Apa Kabar?
by tahir saleh, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola gerai ayam goreng franchise KFC milik Grup Salim, PT Fastfood Indonesia Tbk (FAST) akan membuka gerai baru restoran cepat saji Taco Bell di Indonesia, usai mendapatkan lisensi waralaba dari restoran keluarga yang terkenal dengan menu tacos dan pizza itu.
"Perihal pembukaan gerai baru, Taco Bell, adalah benar bahwa perusahaan telah mendapatkan lisensi untuk mengoperasikan franchise Taco Bell," kata Direktur FAST J Dalimin Juwono, dalam suratnya menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip CNBC Indonesia, Jumat (31/1/2020).
Situs resminya mencatat Taco Bell adalah rumah makan dengan menu siap saji berkonsep restoran keluarga yang menyediakan menu seperti tacos, pizza, dan lain-lain. Taco Bell, didirikan pada 1962 di Downey, California, AS, oleh pengusaha lokal Glen Bell.
Dia mengatakan informasi ini belum disampaikan secara resmi ke BEI lantaran kegiatan ekspansi tersebut masih terus dalam proses uji kelayakan yang diharapkan pada akhirnya dapat memberikan hasil yang bak dan positif bagi rencana ekspansi bisnis perusahaan.
"Benar bahwa perusahaan [juga] akan melanjut
kan ekspansi bisnis pada tahun ini, sebagaimana yang dilakukan perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, dengan menambah jaringan KFC," kata Dalimin.
Data BEI mencatat, saham FAST masih stagnan di level Rp 2.400 saham dengan kapitalisasi pasar Rp 4,79 triliun. Namun secara tahun berjalan atau year to date, saham FAST minus 5,88%.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Fastfood yang digelar di Jakarta, Selasa (28/1/2020), pemegang saham FAST juga menyetujui rencana perusahaan melakukan perubahan nilai nominal saham perseroan atau stock split dari semula Rp 100 menjadi Rp 50/ saham.
Selain persetujuan stock split, pemegang saham juga menyetujui rencana perusahaan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) sehubungan dengan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue, persetujuan atas rencana perseroan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan pengeluaran saham baru perseroan melalui PUT.
Perseroan menargetkan penjualan perusahaan akan mencapai Rp 8 triliun atau tumbuh 14,1% pada 2019 dari estimasi 2018.
Dalam dokumen paparan publik Fast Food di BEI, manajemen perusahaan mengungkapkan perseroan akan menggelar rights issue. Dana rights issue ini sebagian besar akan digunakan untuk membuka gerai baru dan sebagian lagi digunakan untuk merenovasi toko-toko perusahaan yang sudah berumur 5 tahun ke atas.
"Maka perseroan memproyeksikan penjualan tahun depan sebesar Rp 8 triliun dengan pertumbuhan sebesar 14,1%," kata manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip CNBC Indonesia.
"Penjualan SSG [same-store growth] per September 2019 sudah di atas 8%, sementara target kenaikan tahun depan rencananya 10%," tulis manajemen.
Guna mencapai target pertumbuhan penjualan, perseroan akan menambah 60-65 gerai hingga akhir tahun ini, sehingga penambahan gerai baru akan mencapai full year sale pada tahan depan.
"Perseroan juga akan merenovasi gerai-gerai lama yang sudah mencapai 5 tahun dan diyakini akan menarik penjualan dan transaksi yang lebih tinggi. Perseroan juga akan memiliki rencana untuk merilis beberapa produk baru," tulis FAST.
Saham perusahaan per September 2019 dipegang PT Gelael Pratama 43,84%, sementara dari Grup Salim diwakili PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) 35,84%. Sementara saham pubik 20,32%.
Pendapatan FAST per September mencapai Rp 5,01 triliun, naik dari periode yang sama 2018 yakni Rp 4,44 triliun. Laba bersih dicatatkan naik menjadi Rp 175,69 miliar dari sebelumnya Rp 96,77 miliar.
(tas/hps)