Inggris 'Cerai' dari Uni Eropa, Hubungan dengan RI Lebih Mesra?

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/01/31/fb4188dd-1370-4207-bb00-fbe2909edea3_169.jpeg?w=700&q=80
Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins/Foto: Danang Sugianto/detikcom

Jakarta -

Inggris Raya akan resmi keluar dari Uni Eropa tepat pada Jumat pukul 23.00 waktu setempat. Itu artinya Inggris tak lagi membuka kerja sama termasuk urusan perdagangan via Uni Eropa.

Lalu bagaimana hubungan dengan Indonesia? Apakah setelah keluar dari Uni Eropa bakal lebih mesra?

Duta besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, justru dengan adanya Brexit akan menciptakan peluang baru bagi Indonesia untuk menjalin hubungan langsung dengan Inggris Raya. Dari pihaknya, dia menerangkan bahwa terbukti Kedutaan Besar Inggris di Indonesia memperluas jangkauannya.

"Brexit ini bahkan akan menciptakan sebuah peluang bagi Indonesia. Hubungan kerjasama kami semakin kuat, kedutaan kami telah melakukan ekspansi besar-besaran semenjak referendum Juni 2016 kedutaan Inggris hanya memiliki 110 staf, sekarang kami sudah memiliki 152 staf, dan kami juga sudah membuka kantor di luar Jakarta. Karena kami yakin bahwa masih ada potensi-potensi di luar Jakarta, di provinsi-provinsi besar lainnya, kami harus menjajaki kerjasama dengan mereka," tuturnya di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Jenkins menerangkan selama ini Indonesia dan Inggris sudah menjalin kerja sama dalam skema WTO. Dia memastikan bahwa adanya Brexit tidak mengubah persyaratan kerjasama perdagangan antar negara yang sudah terjalin selama ini.

"Pada November tahun lalu, Komisioner Perdagangan kami Natalie Black, itu menandatangani joint in trade review dengan Bapak Enggar dan ini kami tanda tangani untuk mengidentifikasi peluang-peluang kerjasama di masa depan post Brexit," tuturnya.

Jenkins melanjutkan, Inggris dan Indonesia juga sudah menjalin perjanjian kerjasama terkait kayu legal yang mirip dengan kerjasama Uni Eropa. Kerjasama itu bernama Persetujuan Forest Law Enforcement, Governance and Trade in Timber Products- Voluntary Partnership Agreement (FLEGT VPA)

"Kami menandatangani perjanjian yang hampir mirip dengan perjanjian yang ditandatangani oleh Uni Eropa dalam hal kayu legal. Jadi ini untuk menjamin keberlangsungan kayu-kayu legal Indonesia yang bisa dengan mudah mengakses pasar Inggris," tuturnya.

Dia juga menekankan, setelah keluar dari Uni Eropa, Inggris akan bergerilya untuk menjalin hubungan kerja sama perdagangan dengan negara lain. Dia berharap salah satunya adalah Indonesia.

"Saya berharap bahwa Indonesia akan mengambil keuntungan dari itu, kami ingin lebih banyak siswa Indonesia datang dan memanfaatkan universitas kelas dunia. Kami ingin memperkuat perdagangan dan investasi kami, serta kerja sama politik dan lainnya dengan Indonesia. Dan kami pikir semua potensi itu ada di sana. Dan kami berharap dapat memanfaatkannya," tegasnya.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/01/29/27dbb322-3bea-41fa-9064-ff5626e25d0d.jpeg?a=1

Simak Video "Inggris Cerai dengan Uni Eropa 31 Januari 2020"
[Gambas:Video 20detik]
(das/hns)