Fakultas Kedokteran UI Pastikan Belum Ada Warga Indonesia yang Terinfeksi Virus Corona
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memastikan sampai dengan Kamis (30/1/2020) kemarin, belum ada masyarakat di Indonesia yang terinfeksi virus corona atau yang dijuluki 2019-nCoV itu.
Dekan FKUI dr Ari Fahrial Syam menjelaskan dalam acara Seminar Awam dan Media Wabah Coronavirus: Status Terakhir di Indonesia, bahwa belum ada yang terkonfirmasi spesifik terinfeksi 2019-nCoV.
"Sampai hari ini memang yang suspect itu ada, tapi yang terkonfirmasi spesifik saat ini belum ada," ujarnya di Gedung IMERI FKUI Salemba, Jakarta Pusat.
Namun, menurut Ari yang juga ahli penyakit dalam, fenomena ramainya virus corona itu masih membawa hikmah positif.
"Ini seperti mengingatkan kita harus hidup sehat. Seperti mencuci tangan salah satu hal sederhananya, sehingga bisa terhindar dari penyakit apa pun," ujarnya.
Pengajar di Departemen Mikrobiologi FKUI Fera Ibrahim yang menjadi pemateri dalam acara seminar tersebut juga, sependapat dengan Ari dan menegaskan bahwa di Indonesia belum ada yang secara spesifik orang di Indonesia yang terinfeksi virus asal Wuhan itu.
Fera yang juga pakar virus meminta masyarakat untuk mengikuti perkembangan virus corona melalui sumber-sumber yang terpercaya, mulai jumlahnya berapa, negara mana yang terdampak.
"Tadi malam saya melihat sudah banyak dan terkonfirmasi termasuk sebaran dari negaranya.
"Kenapa kita tahu? karena kita harus paham yang dinamakan suspect atau dalam pengawasan, itu terkait dengan negara yang terjangkit. Itu mungkin kita harus mengetahui gejalanya, jadi harus melihat pada data yang benar," ujar Fera.
Bukan Perkara Mudah
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia tengah mengupayakan langkah koordinasi lintas kementerian untuk mengantisipasi virus corona.
"Sudah beberapa hari ini saya mengkoordinasikan dengan kementerian lain, menghitung dampak virus ini untuk Indonesia," ujar Retno, pada kesempatan acara 'Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2020' yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).
Menteri Retno mengaku, beberapa hari ini, perhatiannya terfokus pada seberapa besar dampak yang bisa ditimbulkan dari virus ini, khususnya kepada Indonesia.
Menurutnya, ini bukan perkara mudah karena berkaitan dengan upaya memberikan perlindungan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang tersebar di seluruh dunia.
"Ini bukan easy job, tapi kewajiban kita melindungi WNI di seluruh dunia," kata Retno.
Retno mengatakan nyaris setiap hari koordinasi dilakukan dengan Menlu Australia Marise Payne, mengenai langkah evakuasi warga masing-masing dari China.
Sejauh ini, baru Amerika Serikat dan Jepang yang telah menarik kembali warga negaranya dari negeri Panda tersebut.
Namun upaya evakuasi belum dapat terealisasikan, meskipun lobi dengan pemerintah China terus dilakukan.
"Saya hampir tiap hari koordinasi dengan Menlu Australia, tapi belum dapat dievakuasi," ujar Retno, pada kesempatan tersebut.
Kendati demikian, bersama Australia, pemerintah akan terus mencoba melakukan evakuasi terhadap warga kedua negara yang masih terjebak di kota Wuhan.
"Tapi kami akan terus belajar bagaimana dengan cepat mengevakuasi masing-masing negara," tegas Retno.
Saat ini masih banyak warga Indonesia yang berada di China, khususnya di Wuhan, kota yang terletak di Provinsi Hubei.
Pemerintah pun tengah mengupayakan evakuasi WNI yang masih terjebak di wilayah itu.
Kota Wuhan diduga menjadi sumber awal kemunculan virus mematikan ini dan pemerintah China pun telah melakukan isolasi terhadap Provinsi Hubei.
Virus corona sejauh ini telah membunuh sekitar 170 orang dan menginfeksi lebih dari 7.000 lainnya, sebagian besar dari mereka adalah yang berada di sekitar wilayah Wuhan.
Kasus ini juga dilaporkan telah terjadi di sejumlah negara lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS), Prancis, Australia dan Jepang.
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman mengatakan, pemerintah terus memprioritaskan upaya pemulangan WNI di Wuhan, China.
Hal itu, sesuai dengan komitmen Presiden Joko Widodo dalam melingungi warganya.
Ia juga menyebut, sejauh ini sudah ada komunikasi dengan pelajar yang terisolasi di Wuhan, China.
"KBRI Beijing sudah melakukan koordinasi dengan teman-teman persatuan pelajar Indonesia di Wuhan, dan teman-teman pelajar Indonesia di Wuhan juga sudah memberikan informasi kepada kami. Kemarin dari Menteri Luar Negeri juga sudah menyampaikan," kata Fadjroel di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu. (Tribun Network/rin/yud/gen)