https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/simulasi-penanganan-wabah-virus-corona-di-semarang_20200130_202612.jpg
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Tim medis melakukan sterilisasi di Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

Masih Ada 234 WNI di Hubei, Pemerintah Siapkan Dua Skenario Evakuasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menginstruksikan jajarannya untuk segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China.

Instruksi itu disampaikan Jokowi setelah ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, dan Kepala BNPB Doni Monardo, di ruang tunggu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (30/1/2020).

"Tadi Bapak Presiden sudah memerintahkan agar evakuasi WNI di Provinsi Hubei dilakukan segera," ucap Retno Marsudi seperti dikutip dari keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (30/1/2020).

Sebelum bertemu Jokowi di Halim, para menteri itu menggelar rapat di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara sejak pukul 13.00 hingga 14.30 WIB.

Seusai rapat, mereka langsung menuju Halim Perdanakusuma untuk melapor kepada Jokowi.

Dari keterangan KBRI Beijing, saat ini terdapat 243 WNI di 7 lokasi termasuk Kota Wuhan di Provinsi Hubei.

KBRI masih terus berkomunikasi dengan mereka. Pihak KBRI juga menyebut secara umum kondisi para WNI itu dalam kondisi baik dan kebutuhan sehari-hari masih terpenuhi.

Hubei adalah salah satu provinsi di China.

Sebanyak 18 kota di provinsi itu diisolasi karena wabah virus corona yang hingga kemarin sudah merenggut 170 orang nyawa di China, dan lebih dari 7.500 lainnya terjangkit.

Selain Indonesia, baru Jepang dan Amerika Serikat yang mengantongi izin sehingga sudah mengevakuasi warga mereka dari daerah terisolasi akibat virus corona.

Sementara Indonesia dan negara lain masih lobi-lobi.

Dari hasil rapat kemarin, Pemerintah juga menyiapkan dua skenario evakuasi WNI yang berada di Hubei.

"Bu Menlu mengatakan ada dua skenario," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

Skenario pertama yakni mengevakuasi dengan cara memindahkan WNI dari Provinsi Hubei ke tempat lain yang lebih aman. Setelah dipastikan kondisi WNI sehat, mereka baru dipulangkan ke Indonesia.

"Pertama geser dari Hubei ke provinsi lain, kemudian dipastikan di sana clear semuanya sehat, baru pulang," kata Anung.

"(Mereka) pasti melalui pemeriksaan biasa, dipastikan kesehatan ada. Dicatat kontak interaksi dengan siapa, masa inkubasi lewat belum," imbuhnya.

Skenario kedua adalah langsung memulangkan semua WNI itu ke Indonesia.

Pesawat dari Indonesia akan masuk ke sejumlah wilayah di China di tengah masa isolasi dan langsung mengangkut para WNI ke Indonesia.

Sesampainya di Indonesia, para WNI akan langsung menjalani masa karantina di lokasi yang telah ditentukan.

"Di sana dikeluarkan dengan kapsul evakuasi seperti yang kemarin muncul. Nah, karena di sana statusnya masih karantina (diisolasi), tentu di sini akan karantina," ujar Anung.

"Di mana karantinanya, ya belum tahu karena waktu kita juga belum jelas, kita pasti melakukan pengawasan dan inilah juga yang kemudian dimasukkan rumah sakit. Di dalam kamar isolasi untuk dilakukan pengawasan kesehatan secara intensif," kata Anung.

Untuk mengevakuasi para WNI di China, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan ada tiga pesawat TNI AU yang telah disiapkan.

Ketiga pesawat itu yakni 2 unit Boeing B737 dan 1 unit C130 Hercules.

Namun selain itu, Panglima juga menyiapkan opsi menggunakan pesawat Lion Air dalam mengevakuasi WNI tersebut.

"Iya (ada opsi memakai Lion Air), saya sudah sampaikan kepada media, kemarin juga bertanya kepada saya," jelas Hadi saat ditanya wartawan terkait opsi memakai Lion Air untuk mengevakuasi WNI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Hadi menjelaskan TNI tinggal menunggu arahan dari Menlu Retno Marsudi terkait waktu evakuasi WNI dan pesawat yang digunakan.

"Tinggal kita koordinasi dengan Menlu kapan kita diberangkatkan. Seandainya pun mencarter pesawat sipil itu juga adalah sudah menjadi pertimbangan dari Ibu Menlu," ungkapnya.

Meski demikian, Hadi memastikan tiga pesawat TNI AU yang telah disiapkan dapat digunakan kapan saja untuk mengevakuasi WNI.

Hadi juga telah memerintahkan Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI untuk menyiagakan tim medis.

"Kalau TNI kan selalu menyiagakan. Kita menyiagakan pesawat. Kemudian juga menyiagakan tenaga medis. Lima hari yang lalu juga saya perintahkan Kapuskes TNI," terangnya.

Opsi menggunakan pesawat lain selain dari TNI AU juga dibenarkan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya.

https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/simulasi-penanganan-wabah-virus-corona-di-semarang_20200130_201828.jpg
Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Ia mengatakan, opsi mengevakuasi WNI dari Wuhan bisa dengan menyewa pesawat.

"Kami sudah siapkan charter flight dan kami dari Kemlu menjamin tidak ada masalah dana," terang Hadi usai rapat dengan Komisi I DPR soal pemberian bantuan bencana kebakaran Australia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Meski segala persiapan untuk evakuasi sudah dilakukan, namun Kementerian Luar Negeri masih menemui kendala dalam proses evakuasi.

Sebelum dievakuasi, semua WNI rencananya bakal dikumpulkan di satu titik untuk memudahkan proses evakuasi.

https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/simulasi-penanganan-wabah-virus-corona-di-semarang_20200130_202008.jpg
Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Menurut Plt Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, proses pengumpulan tersebut cukup sulit dilakukan karena Hubei yang statusnya ‘diisolasi’ membuat transportasi di provinsi tersebut cukup terbatas karena virus corona.

Kemlu masih terus melakukan komunikasi dengan pemerintah China untuk proses evakuasi, baik yang berada di pusat, maupun di daerah.

"Dan dari komunikasi itu kita sudah melihat titik cerah langkah-langkah yang lebih positif lagi pada waktunya kita bisa memulangkan saudara-saudara kita," ujarnya.(tribun network/fik/lrs/fia/gnk/dod)