https://statik.tempo.co/data/2020/01/30/id_910480/910480_720.jpg
Anggota Parlemen Eropa bereaksi setelah pemungutan suara Brexit dalam rapat Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, 9 Januari 2020.[REUTERS]

Inggris Optimistis Bisa Bereskan Dampak Brexit Sebelum 2021

by

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, menyampaikan bahwa ada banyak hal yang harus dibereskan Inggris setelah resmi keluar dari Uni Eropa (Brexit) pada Jumat ini, 31 Januari 2020. Salah satunya soal kesepakatan dagang dengan negara-negara anggota Uni Eropa. Walau begitu, Ia optimistis pemerintahan Inggris bisa membereskan dampak Brexit sebelum akhir tahun ini.

"Dengan niat baik, saya yakin hal ini (kesepakatan-kesapakatan baru) bisa dilakukan," ujar Jenkins dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Inggris, Jumat, 31 Januari 2020.

Sebagaimana diketahui, Inggris akan resmi keluar dari Uni Eropa atau Brexit pada hari ini, jam 6 sore waktu Indonesia. Hal tersebut adalah hasil dari upaya panjang pemerintah Inggris untuk memiliki kebijakan-kebijakan yang relatif tidak terlalu terikat dengan aturan Uni Eropa. Misalnya, Inggris ingin mengendalikan lagi kebijakan perdagangan dan migrasi yang selama ini mengikuti prinsip "pasar tunggal" Uni Eropa.

Meski secara formil Brexit baru akan berlaku pada sore ini, di kenyataannya tidak akan sesederhana itu. Dengan keluar dari Uni Eropa, maka Inggris harus mengatur kembali hubungan-hubungan kerja samanya dengan negara anggota Uni Eropa. Nah, Inggris memiliki 11 bulan periode transisi untuk membereskan semua itu.

Kurang lebih ada enam hal penting yang harus ditangani Inggris dalam waktu periode transisi Brexit. Selain perdagangan, hal-hal yang harus dibereskan itu adalah masalah penegakan hukum (termasuk pengamanan data), penerbangan, perairan dan perikanan, suplai energi, dan lisensi obat-obatan.

Jenkins tidak menjawab ketika ditanyai apa agenda prioritas Inggris dalam masa transisi Brexit. Ia menjawab bahwa pemerintah Inggris tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Oleh karena itu lah ia optimistis segala urusan akan beres dalam 11 bulan.

"Dan, seperti kata Perdana Menteri Boris Johnson, tidak akan ada perpanjangan waktu untuk masa transisi. Periode transisi tetap akan berakhir pada akhir Desember nanti," ujarnya menegaskan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memang sangat pede bahwa segala urusan yang berkaitan dengan Brexit akan beres tahun ini. Ia tidak ingin ada perpanjangan masa transisi. Namun, Komisi Eropa sangsi Inggris akan benar-benar bisa membereskan segalanya sebelum 2021.

ISTMAN MP