https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/gM69g8JEKrlxrhSxZMkCL4a3kx4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2934767/original/006856000_1570618717-20191009-Rencana-Pemindahan-Pelayanan-Kereta-Api-Jarak-Jauh-2.jpg
Ilustrasi kereta api. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Prediksi Jumlah Penumpang Angkutan Umum Saat Libur Natal dan Tahun Baru

by

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah penumpang dari berbagai sektor transportasi, yakni darat, laut, dan udara naik menjelang libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru).

"Kita ketahui angkutan umum belum memadai, dan pihak kami saat ini sedang melakukan persiapan-persiapan untuk tahun ini, untuk antisipasi pergerakan jumlah penumpang yang tidak terkendali," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Bambang Prihartono, dalam kegiatan Press Background Rencana Operasi Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Jakarta, (9/12/2019).

Dilihat dari banyaknya penggunaan angkutan umum, Kereta Api (KA) menempati posisi pertama sebagai angkutan umum yang diminati masyarakat Indonesia, dengan kontribusi sebesar 35,8 persen.  Dengan prediksi kenaikan jumlah penumpang meningkat 4,04 persen, dari total penumpang Nataru tahun lalu 5,68 juta menjadi 5,91 juta penumpang.

Sementara, di urutan kedua angkutan umum yang dipilih adalah pesawat, dengan kontribusi 32,7 persen. Namun, jumlah penumpang transportasi ini diprediksi turun sebesar 8,4 persen, dari tahun lalu 5,76 juta menjadi 5,28 juta penumpang.

"Penurunan itu cukup tajam dari dua sisi, dalam negeri ada faktor-faktor, seperti harga tiket dan membaiknya infrastruktur jalan. Sehingga penggunaan bus juga meningkat," ujar Sugihardjo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan.

 

Transportasi Lain

https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/4Gy8a29qQ4dybesTAZE9Ce6jkvA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1461586/original/061171900_1483590165-Kapal_Pelni.jpg
Trasportasi laut.

Selanjutnya, urutan ketiga yang menjadi pilihan adalah angkutan penyebrangan sebesar 13,7 persen. Dengan jumlah penumpang tahun lalu 2,13 juta penumpang, naik 6 persen menjadi 2,27 juta penumpang.

Angkutan umum keempat yang dijadikan pilihan perjalanan, adalah bus dengan kontribusi 10,6 persen. Penumpang bus diprediksi naik 3,55 persen, dari sebelumnya 1,69 juta penumpang, menjadi 1,75 juta penumpang.

"Kesiapan sarana dan prasana kita akan melakukan pemantauan terminal di 12 provinsi, dan tentunya kami telah menyiapkan 50 ribu bis, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang jelang nataru," kata Cucu Mulyana, Sesditjen Perhubungan Darat .

Dan diurutan terakhir adalah transportasi laut, dengan kontribusi 7,2 persen masyarakat yang memilih menggunakan kapal laut. Dengan prediksi kenaikan jumlah penumpang sebesar 1,84 persen, dari sebelumnya 1,17 juta menjadi 1,19 juta penumpang.

"Kami fokus terhadap daerah yang diperkirakan padat, yaitu Indonesia bagian Timur seperti Papua, NTT, dan Maluku," kata Agus H. Purnumo, Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Pihaknya mengaku telah mempersiapkan armada hampir 1200 kapal, dengan memantau 50 pelabuhan di seluruh Indonesia.