https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/12/05/ba92d587-98ce-41c9-80d8-464d4a68156e_169.jpeg?w=1280&q=90
Yuli Riswati/ Foto: Yuli Riswati. (Dok ABC Australia).

Tega! TKI di Hong Kong Dilecehkan, Disuruh Bugil Petugas Imigrasi

by

link telah dicopy
Jakarta - Asisten rumah tangga (ART) asal Indonesia, Yuli Riswati dideportasi dari Hong Kong. Wanita yang juga jurnalis ini dipaksa bugil saat ditahan imigrasi Hong Kong.

Dikutip dari South China Morning Post, Yuli dideportasi pada 2 Desember 2019 lalu. Sebelumnya dia ditahan pada 23 September dengan alasan masa berlaku visa sudah habis sejak 27 Juli. Ia lalu ditahan aparat Imigrasi Castle Peak Bay Hong Kong (CIC) pada 4 November.

Melalui sambungan telepon langsung di Edinburgh Place, Yuli mengatakan, jika selama 29 hari ditahan, dia merasa depresi dan tertekan. Ia mengaku mengalami hal yang memalukan


"Mereka (aparat imigrasi) menyuruh saya melepas pakaian untuk pemeriksaan medis. Tapi saya takut ketika tahu dokter itu seorang pria," kata Yuli.

"Dalam keyakinan Islam, tubuh wanita seharusnya tidak dilihat oleh pria di luar keluarga mereka. Tapi mereka memaksa saya melepas pakaian. Saya seorang wanita muslim. Sangat memalukan untuk melakukan itu di depan seorang pria," sambungnya.

Dalam aksi unjuk rasa, banyak orang mendukung Yuli. Mereka menuduh pemerintah mengusirnya karena pernah menulis tentang kerusuhan sipil di outlet berita online Indonesia pada bulan Maret. Pendukung Yuli juga mempertanyakan kenapa pihak berwenang harus menahannya dalam waktu lama.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/05/0c91e90f-fc21-440e-8da0-6a3603a0664c_169.jpeg?w=1280
Yuli Riswati/ Foto: Yuli Riswati/Dok Deutsche Welle (DW).

Di aksi itu, para peserta juga sempat meneriakkan slogan, 'Kami mendukung Yuli'. Hal ini membuat Yuli menangis saat melakukan telewicara.

"Kita seperti keluarga sekarang. Aku harap kalian juga bisa mendukung teman-temanku. Banyak kaum minoritas yang dilecehkan CIC," tutur Yuli.

Terkait hal ini, badan imigrasi Hong Kong menolak memberikan komentar. Menurut mereka, hukum di sana memberikan wewenang untuk menangkap, menahan, menuntut, dan mendeportasi siapa pun yang melanggar persyaratan tinggal.

Perasaan depresi dan tertekan wajar dirasakan Yuli. Apalagi jika mengalami tindakan pelecehan. Menurut psikolog klinis dewasa, Inez Kristant, penyebab depresi itu cukup kompleks, sulit untuk menentukan penyebab tunggal mengapa seseorang mengalami depresi.

"Biasanya depresi muncul dari kombinasi antara faktor biologis, beberapa pengalaman hidup, dan berbagai faktor personal," kata Inez.

Salah satu cara mengatasinya adalah dukungan dari teman atau keluarga. Enggak harus membicarakan tentang semua masalah kita, berbicara dengan mereka bisa mengalihkan perhatian kita, Bun.

"Sekadar bercengkerama ringan dengan orang-orang tersayang pun bisa mengalihkan perhatian kita dari pikiran-pikiran yang mengganggu dan membuat kita merasa down," ujar Inez.

Simak juga tips mengatasi stres ala Mona Ratuliu di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)
link telah dicopy