Gunung Meletus di Selandia Baru, Turis Terluka hingga Hilang

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/09/2842e8b8-7871-4806-881b-918d239e0c0c_169.jpeg?w=780&q=90
Gunung Meletus di Selandia Baru. (Foto: New Zealand Institute of Geological and Nuclear Sciences via CNN)

Wellington - Beberapa orang turis dilaporkan terluka hingga hilang akibat gunung meletus. Erupsi gunung terjadi di sebuah pulau kecil di Selandia Baru, alias New Zealand.

Diansir dari Associated Press, Senin (9/12/2019), Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan sekitar 100 orang turis sedang berada dekat White Island ketika erupsi itu terjadi pada Senin siang.

"Sejumlah orang dilaporkan terluka dan sedang dievakuasi ke pantai," katanya.


Ia juga mengatakan kejadian ini berlangsung cepat. "Seluruh pikiran kami pada mereka yang terdampak."

Ardern belum bisa mengonfirmasi jumlah pasti dari turis yang terluka atau korban jiwa dari peristiwa ini.

Organisasi medis St John mengatakan setidaknya ada sekitar 20 orang di pulau itu yang terluka dan membutuhkan perawatan medias. Mereka telah mengirimkan tujuh helikopter beserta paramedis ke pulau itu untuk menyelamatkan korban yang terjebak di sana.


Badan GeoNet yang terbiasa memberikan informasi bencana alam di Selandia Baru mengatakan, letusan gunung berapi moderat telah terjadi. Status gunung ini telah dinaikkan menjadi siaga empat, di mana status tertinggi yaitu siaga lima menandakan telah terjadi letusan besar.

White Island yang menjadi lokasi bencana letusan gunung berapi ini terletak di sebelah timur laut kota Tauranga di North Island, salah satu pulau utama Selandia Baru. Para ahli telah mencatat terjadinya peningkatan aktivitas gunung berapi di sana tetapi turis masih diizinkan untuk mengakses lokasi tersebut.

Saat ini, polisi meminta masyarakat untuk menghindari sejumlah area di North Island yang dekat dengan lokasi erupsi, termasuk area Whakatane Heads dan Muriwai Drive.


GeoNet juga mengatakan gunung itu merupakan gunung paling aktif di Selandia Baru, di mana 70 persen bagian gunung ini berada di bawah permukaan laut.

Sebelumnya pada 1914, sebanyak dua belas orang meninggal akibat aktivitas penambangan belerang di gunung itu. Akibat aktivitas itu, bagian dinding kawah runtuh dan terjadi tanah longsor yang menghancurkan desa serta tambang itu sendiri.

Menurut GeoNet, sisa bangunan perusahaan pertambangan lainnya pada 1920-an telah menjadi daya tarik wisata. Pulau yang punya nama asli Whakaari ini juga menjadi cagar alam privat sejak 1953. Setiap tahunnya lebih dari 10 ribu orang mengunjungi gunung di sana.




Simak Video "Rantai Manusia Jaga Salat Jumat di New Zealand "
[Gambas:Video 20detik]
(krs/msl)