https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/11/06/b4c17f19-67c6-4b67-b82f-2736a87fcda5_169.jpeg?w=1280&q=90
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: iStock)

Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental

by

link telah dicopy
Jakarta - Bicara tentang kesehatan berarti tak hanya mengenai kesehatan fisik yang kita bicarakan. Ada kesehatan mental yang sama pentingnya untuk mendapat perhatian kita semua. Penting, karena dampaknya tak hanya pada diri sendiri, namun juga pada anggota keluarga lain hingga tatanan masyarakat secara luas.

Hal paling sederhana saja, ketika orang tua tidak memiliki mental yang sehat maka kemampuan mereka untuk mengasuh dan mendidik anak dengan baik serta benar tidak mungkin maksimal.

Tindak kekerasan orang tua terhadap anak pun sangat mungkin terjadi. Pola pengasuhan yang salah tentu saja akan berdampak pada kehidupan anak-anak ke depannya. Belum lagi kita bicara mengenai tingkat stress di kalangan anak-anak dan remaja yang memicu perilaku gangguan mental hingga keputusan untuk melakukan percobaan bunuh diri.


Berdasarkan data yang dihimpun dari beberapa sumber:

- Indonesia hanya memiliki 48 rumah sakit jiwa.

- Ada delapan provinsi yang tidak memiliki rumah sakit jiwa dan tiga provinsi yang tidak mempunyai tenaga psikiater.

- Dengan angka seperti ini, artinya satu orang psikiater harus dibebani dengan 300 - 400 ribu orang di Indonesia. Padahal, sesuai standar WHO, jumlah psikolog/psikiater dengan jumlah penduduk idealnya 1:30.000.

- Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, terdapat 0,67 persen dari total rumah tangga yang anggotanya menderita Skizofrenia/ Psikosis.

- Sekitar 6 persen orang dewasa di Indonesia mengalami gangguan mental berupa depresi parah hingga kecemasanĀ berlebih.

- Hanya ada 1.563 tenaga psikologi klinis di seluruh Indonesia.

Maka melihat ini semua bisa dikatakan Indonesia defisit tenaga layanan kesehatan mental. Sebanyak 90 persen masyarakat Indonesia tidak bisa mengakses layanan kesehatan ini.

Permasalahan lainnya adalah, ketika stigma negatif dari masyarakat mengenai orang yang memiliki kesehatan mental dianggap gila. Ada rasa malu atau enggan dari penderita untuk konsultasi dan melakukan pengobatan.

Maka, melihat kondisi ini dan kepedulian terhadap masa depan keluarga-keluarga di Indonesia, di ulang tahun ke-10 pada bulan Desember 2019, Mommies Daily ingin membuka serta meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk lebih peduli dengan kesehatan mental melalui campaign #MDMentalHealthJourney.

Melalui campaign ini kami ingin mengajak semua orang untuk:

- Lebih peduli pada diri sendiri maupun pada orang lain di sekitar kita.

- Menyadari bahwa memiliki masalah atau gangguan mental bukanlah aib yang harus ditutupi, namun 'masalah' yang harus kita obati bersama.

- Menyingkirkan stigma buruk yang terlanjur terbentuk di tengah masyarakat luas mengenai penderita gangguan mental.

- Bersama - sama melakukan pencegahan timbulnya masalah mental di dalam diri kita.

- Menciptakan mental yang sehat tak hanya untuk diri kita sendiri namun juga untuk orang-orang di sekitar kita.

- Bergandengan tangan untuk membantu mereka yang memiliki masalah kesehatan mental.

- Merangkul lebih banyak elemen masyarakat, untuk secara proaktif membuka wawasan dan mengambil langkah konkret mengenai masalah kesehatan mental di Indonesia. (som/som)
link telah dicopy