Indonesia Cari Peluang Sektor Industri 4.0 di Hannover Messe 2020

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/12/09/1132119/670x335/indonesia-cari-peluang-sektor-industri-40-di-hannover-messe-2020.jpeg
Indonesia jadi official partner country pameran Hannover Messe 2020. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia terus mematangkan persiapan sebagai negara mitra resmi (official partner country) pameran Hannover Messe 2020 di Jerman. Ajang bergengsi tersebut menjadi kesempatan besar untuk menunjukkan kemampuan sektor manufaktur Indonesia di mata dunia, terutama dalam bertransformasi menuju era industri 4.0.

“Dengan ditunjuknya Indonesia menjadi official partner country Hannover Messe 2020, membuktikan bahwa Indonesia sebagai negara industri di kawasan Asia Tenggara yang sudah diperhitungkan. Ini tentu menguntungkan bagi kita," kata Doddy Rahadi, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, dalam keterangan resminya, Senin (9/12).

Hannover Messe merupakan pameran internasional tahunan di bidang teknologi manufaktur industri yang menampilkan berbagai hasil penelitian dan pengembangan, inovasi perusahaan rintisan (startup), teknologi informasi, robotika, energi, kendaraan listrik, solusi logistik serta sektor-sektor lainnya. Pada tahun depan, pameran dunia itu berlangsung di Hannover, Jerman, pada 20-24 April 2020.

“Ajang pameran tersebut dapat pula dimanfaatkan oleh pengusaha nasional untuk menyaksikan dan mempelajari berbagai kemajuan teknologi terkini yang sesuai dengan arah industri 4.0 yang sedang berkembang,” ujar Doddy.

Dia menjelaskan, dipilihnya Indonesia sebagai negara mitra resmi Hannover Messe 2020 antara lain karena memiliki pasar terbuka yang tumbuh cepat, ekonomi terbesar di ASEAN, anggota G20, menjadi lokomotif di wilayahnya, serta pada 2030 diprediksi PDB Indonesia menempati 10 besar dunia.

Indonesia juga memiliki tiga tujuan utama di pameran internasional tersebut. Pertama, mengapresiasi pencapaian Indonesia hingga saat ini khususnya terhadap kemajuan implementasi industri 4.0. Kedua, menarik minat kerja sama dalam bidang investasi dan teknologi serta peningkatan keterampilan sumber daya manusia (SDM). Ketiga, memamerkan ekosistem perusahaan startup Indonesia untuk mendukung produksi industri.

“Pemerintah saat ini terus berupaya menarik minat investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia, antara lain dengan memangkas sejumlah hambatan regulasi sehingga bisa menarik investor,” ujarnya.

1 dari 1 halaman

Peserta sekitar 6 ribu perusahaan manufaktur

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/foto/2016/01/26/315460/m/pabrik-toyota-004-yoga-tri-priyanto.jpg

2016 Merdeka.com

Arno Reich, Senior Vice President Hannover Messe, Deutsche Messe AG, menambahkanpenyelenggara memperkirakan ada lebih dari 6.000 perusahaan dari 70-an negara yang menampilkan berbagai kemajuan teknologi industri manufaktur.

Dari 6.000 perusahaan yang akan tampil tersebut, dua pertiga berasal dari luar Jerman. Sementara jumlah pengunjung tahun depan ditargetkan melampui 200.000, dengan sepertiga berasal dari luar Jerman dan sekitar 95 persen pengunjung adalah pedagang profesional.

"Dalam pameran tahun ini sebanyak 8 persen pengunjung dan 28 persen peserta pameran berasal dari Asia," ungkap Reich.

Menurut Reich, pengusaha Indonesia bisa mengambil manfaat yang banyak saat mengunjungi pameran tersebut. Pasalnya, peserta akan memperoleh beragam informasi terkini mengenai berbagai kemajuan industri, termasuk industri 4.0 yang sedang dikembangkan di Indonesia. Selain itu pengusaha juga bisa melakukan penjajakan bisnis dengan pengusaha dari berbagai negara yang kemungkinan bisa diterapkan di Indonesia.

[sya]