Natal dan Tahun Baru, Jumlah Penumpang Pesawat Diprediksi Capai 5,3 Juta Orang

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/12/09/1132095/670x335/natal-dan-tahun-baru-jumlah-penumpang-pesawat-diprediksi-capai-53-juta-orang.jpg
pesawat. shutterstock

Merdeka.com - Kementerian Perhubungan memproyeksikan jumlah penumpang udara pada saat periode Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) bakal tembus mencapai 5,3 juta orang. Jumlah tersebut lebih rendah dari kapasitas tempat duduk yang disediakan sejumlah maskapai yang mencapai 8,9 juta orang.

"Prediksi jumlah penumpang berangkat 5,3 juta penumpang sehingga secara kapasitas yang ada masih cukup," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (9/12).

Polana menambahkan, dari total kapasitas kursi yang disediakan pada saat momen Nataru, terdapat sebanyak 494 rute penerbangan yang menghubungkan ke berbagai daerah. Selain itu, sejumlah maskapai penerbangan juga banyak yang sudah mengajukan penerbangan tambahan atau extra flight.

"Sudah ada permohonan dari maskapai untuk tambahan penerbangan dalam negeri dan luar negeri. Sudah sampai saat ini sistem kami mencatat ada 222 penerbangan posisi sampai hari ini," katanya.

Adapun rute-rute tambahan tersebut terjadi pada daerah-daerah yang permintaanya cukup tinggi. Diantaranya adalah Cengkareng - Denpasar, Cengkareng - Kualanamu, dan Cengkareng - Kuala Lumpur atau sebaliknya.

1 dari 1 halaman

Pengerjaan Proyek di Bandara Dihentikan Sementara

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/12/09/1132095/paging/540x270/pengerjaan-proyek-di-bandara-dihentikan-sementara.jpeg

Polana meminta agar seluruh proyek pengerjaan konstruksi pembangunan di sejumlah bandara udara dapat dihentikan sementara pada saat periode Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pihaknya untuk menjamin keselamatan penerbangan udara.

"Dan karena di banyak bandara udara kegiatan kontruksi, maka kami meminta penghentian sementara pengerjaan proyek yang mengganggu keselamatan penerbangan," katanya.

Untuk mengantisipasi keselamatan kepada masyarakat khususnya yang menggunakan moda transportasi udara, pihaknya juga akan melakukan inspeksi keselamatan atau ramp check untuk seluruh maskapai. Upaya itu dilakukan agar seluruh maskapai memenuhi standar penerbangan.

"Inspeksi sudah dilakukan di semua otoritas semua bandara, kita lakukan intensif sebelum jelang Nataru," katanya.

Di samping itu dirinya juga mengantisipasi terjadinya curah hujan yang diperkirakan akan terjadi pada saat periode Nataru. Seluruh operator bandara diminta untuk mewaspadai landasan pacu agar tetap tetap berlangsung aman.

"Karena sama musim hujan landasan perlu mendapat perhatian utama, tidak boleh dilupain juga," tandas dia. [azz]

Baca juga:
Kemenhub Minta Pengerjaan Proyek di Bandara Dihentikan Sementara Saat Libur Natal
Libur Natal Dan Tahun Baru, Pertamina Beri Diskon Avtur 20 Persen di Indonesia Timur
Kemenhub Pastikan Operasional Garuda Indonesia Tidak Terganggu Meski Bosnya Dipecat
Menhub: Pengoperasian Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Mundur jadi 20 Desember
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Kemenhub Petakan Titik Krusial Kemacetan
Saran Menhub Budi Sebelum Erick Thohir Pilih Dirut Garuda Indonesia