https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/11/07/93eac6a6-6753-45bb-85e8-3736bc0234b7_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Penumpang Udara Masa Nataru Diprediksi Drop, Beralih ke Tol

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah penumpang angkutan umum natal dan tahun baru (Nataru) mencapai 16,41 juta orang, untuk lima jenis moda transportasi. Namun, untuk tahun ini jumlah penumpang diproyeksikan akan turun.

Badan Penelitian dan pengembangan Kemenhub mencatat jumlah ini turun 0,18% dibandingkan tahun lalu.

Kepala Litbang Kemenhub Sugihardjo mengatakan sekitar 35,8% penumpang masih memilih naik kereta api, dengan perkiraan 5,91 juta orang atau naik 4,04% dibandingkan nataru 2018-2019 sebanyak 5,68 juta.


Sementara itu, 32,7% masyarakat memilih naik pesawat udara dengan perkiraan jumlah penumpang 5,28 juta orang atau turun 8,4% dari periode sebelumnya sebanyak 5,76 juta orang. Penurunan ini diprediksi karena banyak yang beralih ke moda transportasi darat, terutama untuk di wilayah Jawa. Tol Trans Jawa yang telah menyambung tahun ini jadi salah satu faktor.

"Prediksi puncak seluruh moda transportasi Jumat 20 Desember, kecuali yang menggunakan bus diprediksi Sabtu, 21 Desember puncaknya. Untuk itu perlu jadi perhatian untuk pengendalian, di titik kumpul transportasi," kata Sugihardjo, Senin (9/12/2019).

Dia mengatakan untuk yang menggunakan jalan tanggal 27 Desember pada libur tahun baru. Sementara arus balik pada tanggal 1-2 Januari 2020, dan 5 Januari 2020 untuk arus balik pesawat.

Berdasarkan survei online yang dilakukan litbang Kemenhub 70% pergerakan nataru di dalam wilayah Jawa baik kereta, mobil pribadi, bus, dan pesawat. Berikutnya pergerakan tinggi adalah Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.

Sementara untuk total penumpang penyeberangan 2019-2020 sekitar 13,7% atau sekitar 2,27 juta orang naik 6% dibandingkan nataru sebelumnya 2,13 juta orang. Untuk bus sekitar 10,6%, dengan jumlah penumpang 1,75 juta orang atau naik 3,55% dari nataru sebelumnya. (hoi/hoi)