https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ffc8-ouGPv8k5LF3aUObEWytGNo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2990577/original/044993300_1575868552-f36e50a5f06c4bdf94b681878fc77b00.jpg
Indlovu (sumber: gazettenet)

Nyeleneh Abis, Ilmuwan Ini Ciptakan Minuman Beralkohol dari Kotoran Gajah

by

Liputan6.com, Jakarta Minuman beralkohol sudah bukan menjadi minuman yang asing di berbagai belahan dunia. Tidak sedikit orang yang suka minum minuman keras atau alkohol untuk melepas penat di akhir pekan. Bahkan di beberapa negara minuman beralkohol digunakan untuk menghangatkan tubuh.

Bahan dari minuman beralkohol sendiri yang paling terkenal adalah anggur atau beras. Tapi ternyata tidak hanya dua bahan ini saja yang digunakan untuk membuat minuman beralkohol.

Beberapa ilmuwan belum lama ini diketahui berhasil menciptakan minuman beralkohol dari bahan yang tidak lazim. Diketahui para ilmuwan ini memanfaatkan kotoran gajah untuk membuat minum yang identik dengan bahan anggur tersebut.

Ilmuwan asal Afrika Selatan bernama Les dan Paula Ansley inilah yang mendapat ide unik tersebut. Penemuan ini tentu saja membuat para penikmat minuman beralkohol penasaran.

Minuman Beralkohol dari Kotoran Gajah

https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/zb4G8JEPHs3QK95mM_5pTORUesQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2990578/original/047458600_1575868552-72654e3c53ac4fe189d899e7ecdd76c2.jpg
Indlovu (sumber: gazettenet)

Kedua ilmuwan ini terinspirasi dari para penjaga hutan yang menceritakan bahwa gajah-gajah di kawasan tersebut memakan berbagai jenis bunga dan buah yang tumbuh di hutan tersebut. Akhirnya, ilmuwan bernama Les dan Paula Ansley pun melakukan observasi langsung ke lokasi gajah-gajah tersebut tinggal, seperti yang Liputan6.com lansir dari Gazettenet, Senin (9/12/2019).

Mereka juga menjelaskan bahwa gajah memang hanya bisa memakan dan mencerna sebagian buah yang mereka konsumsi sehari-hari. Hal inilah yang dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku minuman beralkohol, karena sisa makanan tersebut akan ikut terbuang dengan kotoran yang keluar dari gajah tersebut.

Bahkan keduanya selama setahun sengaja berkeliling Afrika Selatan demi mendapatkan bahan baku unik untuk membuat minuman. Berbekal informasi ini, Les dan Paula Ansley kemudian mengumpulkan kotoran gajah segar di Botlierskop Private Game Reserve, dekat Teluk Mossel, Afrika Selatan.

 

Dapat Menghasilkan 3.000-4.000 Botol

https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/VeShZ0uxvF1ycOTr1nY7BBHxKUw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2990579/original/050151700_1575868552-931aafca2f0c4bb7bb91015f65ca8aec.jpg
Indlovu (sumber: gazettenet)

Mereka mengungkapkan, di dalam kotoran gajah terdapat varietas botani dengan khasiat luar biasa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan utama minuman. Untuk menghasilkan 3.000-4.000 botol minuman beralkohol, kotoran yang dibutuhkan setidaknya lima kantong besar kotoran gajah.

Tahapan untuk memproses kotoran ini, diawali dengan mengeringkan tumpukan kotoran gajah terlebih dahulu, lalu digiling, sampai akhirnya dicuci untuk menghilangkan unsur pasir yang terdapat di dalamnya. Sisa kotoran gajah tersebut hanya berupa bunga, daun dan buah yang sudah disantap oleh mamalia terbesar tersebut.

Sebagian besar orang yang membeli minuman dari kotoran gajah ini adalah orang-orang yang penasaran dengan rasa dan aromanya. Satu botol gin bermerek Indlovu ini dibanderol seharga Rp 450 ribu. Hingga kini, minuman yang terbuat dari kotoran gajah ini masih dijual secara online dengan jumlah terbatas.