https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/12/09/f34fb785-6c7b-4ae8-9006-3052531af2f5_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Forum Medan Merdeka Barat 9 (FMB9). (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)

Berlaku 2020, B30 Bisa Selamatkan Devisa RI Rp 75 T!

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Program B30 yang akan diterapkan tahun 2020 diperkirakan akan penghematan devisa US$ 5,13 miliar atau Rp 74,93 triliun. Tahun 2019 dengan program B20 penghematan devisa sebesar US$ 3,54 miliar atau Rp 51,73 triliun.

Pada tahun sebelumnya atau 2018 penghematan devisa dengan B20 mencapai US$ 1,89 miliar atau Rp 26,67 triliun. Deputi Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

Beberapa negara ekspor utamanya adalah India, China, serta negara-negara Eropa. Menurutnya total nilai ekspor kelapa sawit mencapai US$ 21,4 miliar. Melibatkan tenaga kerja sebanyak 5,5 juta dan 12 orang tenaga kerja tak langsung.


"Peningkatan tenaga kerja sektor sawit Indonesia sebesar 10,8% setiap tahunnya yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya, Senin, (9/12/2019).

Lebih lanjut dirinya mengatakan Indonesia memacu pengelolaan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan yang memiliki dampak ganda. Yakni demi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjadi kunci dalam pengendalian perubahan iklim.

Demi menjawab tantangan tersebut pemerintah Indonesia mengambil sejumlah langkah. Mulai dari memberlakukan moratorium pembukaan hutan primer dan gambut hingga moratorium izin baru kebun sawit dan melakukan evaluasi kebun yang ada.

Terbukti menekan emisi

Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misna mengatakan hasil road test menggunakan B30 mampu menambah daya mesin dan mengurangi emisi diesel. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM hasil road test B30 daya mesin meningkat 0,84%, konsumsi bahan bakar meningkat 0,87%.

Emisi CO menurun 0,1-0,2 gram/km, emisi PM menurun 0,01-0,08 gram/km, emisi THC peningkatan maksimum 0,02 gr/km, emisi Nox peningkatan maksimum 0,3 gr/km, lalu tekanan bahan bakar tekanan delta cenderung meningkat 7.500-15.000 km.

"Adapun pergantian filter bahan bakar bagi kendaraan baru perlu diganti pada rentang penggunaan 7.500-15.000 km. Artinya pergantian filter sedikit lebih awal setelah itu normal," jelas Direktur Bioenergi Kementerian ESDM.

Kementerian ESDM bersama produsen mobil diesel telah melakukan road test sepanjang 50.000 km di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah memakai B30 sejak Mei 2019 hingga November 2019. Kendaraan diesel yang dipakai berbobot di atas 3,5 ton dan di bawah 3,5 ton.

Meski B30 baru berlaku pada 1 Januari 2020, namunn uji coba implementasinya telah diberlakukan sejak 25 November 2019. Berdasarkan Kepmen 227 K/10/MEM/2019 tentang Pelaksanaan Uji Coba Pencampuran Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel 30% (B30) ke dalam Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Periode 2019.

Kebutuhan FAMEnya sebesar 209.238. Ini merupakan jumlah dari implementasi B20 dan pelaksanaan uji coba implementasi B30. "Penyaluran BBM B20 selama ini tidak ada masalah kalaupun ada hanya kecil," imbuhnya.

Selain melaksanakan Uji Jalan B30 pada kendaraan otomotif, Direktorat Jenderal EBTKE bersama stakeholder terkait mulai melaksanakan uji pemanfaatan B30 pada Alat Mesin Pertanian (Alsintan), alat berat sektor pertambangan, Kereta Api, dan Angkutan Laut, yang dilaksanakan oleh PPPTMGB Lemigas dengan pendanaan riset oleh BPDPKS.

Adapun uji jalan pada kendaraan otomotif telah selesai dilaksanakan dan saat ini dalam tahap finalisasi laporan akhirnya. Secara umum hasilnya menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bahan bakar B30 dengan bahan bakar B20.

Uji coba pemanfaatannya B30 untuk kereta api mulai dilakukan pada (19/11/2019) lalu. Di mana uji ini dilakukan pada genset kereta api selama 1000 jam.

Uji B30 pada kereta api ini melibatkan beberapa stakeholder antaralain Ditjen Migas, Ditjen Sarana Perkeretaapian Kemenhub, PPPTMGB Lemigas, PPPTKEBTKE, BPDPKS, PT. KAI (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Pertamina Patra Niaga, Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi), PT Volvo, dan PT Inka.

[Gambas:Video CNBC]

(gus/gus)