https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/adi-prayitno-nih3.jpg
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno. 

Pengamat Politik: Kuat dan Tidaknya PAN Tergantung Amien Rais

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Adi Prayitno, menilai kurang dan lebihnya Partai Amanat Nasional (PAN) tergantung pada Amien Rais.

Hal ini ia sampaikan dalam program Sapa Indonesia Pagi yang dilansir kanal YouTube Kompas TV, Senin (9/12/2019).

Adi menuturkan, sejak awal PAN tidak lepas dari institusionalisasi Amien Rais sebagai pendiri dan mantan ketua umum partai tersebut.

Namun, seiring berkembangnya PAN yang menjadi partai terbuka, sikap politik Amien dinilai membuat kader-kader lainnya merasa kesulitan.

"Tetapi pada saat yang bersamaan, kini PAN berdiaspora menjadi partai yang cukup terbuka, menjadi partai yang inklusif dan modern," ujar Adi.

"Sikap-sikap politik Pak Amien seringkali manuvernya membuat PAN agak kesulitan," imbuhnya.

Selain itu, manuver Pak Amien juga membuat elektabilitas PAN sempat menurun di Pilpres dan Pileg 2019.

"Pileg 2019 harus menjadi catatan penting untuk kader-kader PAN, begitu banyak tingkat elektabilitasnya menurun karena manuver Pak Amien," ujarnya.

"Misalnya di Jawa Tengah, tidak dapat sedikitpun anggota dewan yang lolos ke Senayan," imbuhnya.

Diibaratkan pertandingan sepakbola, Amien Rais yang memiliki posisi sebagai pelatih dinilai sering turut terjun kelapangan.

Sehingga ini akan membingungkan para anak muda yang sedang bertanding.

Antara memperlakukan Amien sebagai pelatih atau partner bertanding.

"Ini menurut saya Amien Rais sering tampil sebagai pemain," ujar Adi.

"Sehingga menyulitkan kader-kader dibawah untuk menentukan sikap politiknya," imbuhnya.

Adi juga menilai, sikap Amien selama Pilpres 2019 dinilaii cukup merugikan PAN.

Karena sejak awal pilihan Amien dan Ketua Umum PAN yakni Zulkifli Hasan dinilai bertentangan.

"Kalau kita mau melihat sebenarnya kecenderungan Pak Zulkifli sejak awal ingin merapat ke Jokowi," ujar Adi.

"Sementara Pak Amien pada yang bersamaan menentang keras sikap politik itu dan lebih memilih menjadi oposisi," imbunya.

https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/amien-rais-7122019.jpg
Rakernas V PAN yang digelar di Hotel Milennium, Tanah Abang, Jakarta pada Sabtu (7/12/2019), sempat ricuh. Amien Rais ajak kader istighfar tiga kali. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Adanya perbedaan sikam diantara Amien dan ketua umum PAN membuat kader-kader sulit untuk mengembangkan manuver.

Sehingga PAN terlihat kesusahan dalam meningkatkan elektabilitasnya.

Melihat hal ini, Adi memiliki dua saran untuk siapapun nantinya yang terpilih menjadi ketua umum PAN.

Pertama Adi meminta kedepannya PAN harus dapat mengurangi ketergantungan terhadap Amien Rais.

Dengan cara mengembalikan tokoh-tokoh PAN yang dulu sempat menjadi ketua umum.

Kedua, ketua umum PAN harus mampu bersikap independen.

Yakni memiliki keberanian dalam melakukan negosiasi dengan dewan kehormatan. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)