Jokowi soal Tak Hadir di KPK: Masa Setiap Tahun Saya Terus
by , https://www.facebook.com/CNNIndonesiaJakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengungkap alasannya tak menghadiri acara Hari Antikorupsi Sedunia yang dihelat di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (9/12).
Ia mengatakan berbagi tugas dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk menghadiri acara tahunan itu. Menurutnya, Ma'ruf belum pernah menghadiri acara tersebut.
"Ini kan Pak Ma'ruf belum pernah ke sana, ya bagi-bagi lah," kata Jokowi usai menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, di SMK 57, Jakarta, Senin (9/12).
"Masa setiap tahun saya terus, ini Pak Ma'ruf belum pernah ke sana. Silakan Pak Ma'ruf saya di tempat lain," ujarnya menambahkan.
Jokowi hadir dalam acara pentas drama 'Prestasi Tanpa Korupsi', di SMKN 57. Pentas itu digelar untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia.
Ada yang menarik dalam pentas drama itu. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju ikut bermain. Mereka adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama serta Menteri BUMN Erick Thohir tampil dalam pentas ini.
Nadiem dan Whisnutama berperan sebagai siswa sekolah menengah. Sementara Erick sebagai tukang bakso.
Jokowi terlihat tertawa melihat penampilan para anak buahnya itu. Pementasan ini juga dimeriahkan oleh komedian Bedu dan Sogy.
Pentas yang menampilkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju itu bercerita soal seorang siswa yang ingin menggunakan uang kas untuk kepentingan pribadi.
"Jadi contoh yang bisa kita ambil dari drama tadi adalah. Satu, kita tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Benar?" ujarnya.
Jokowi menyebut korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) menghancurkan kehidupan negara. Termasuk, memanfaatkan jabatan orang tua demi keuntungan anaknya.
"Karena korupsi lah yang banyak menghancurkan kehidupan kita, kehidupan negara kita, kehidupan rakyat kita," kata Jokowi.
Usai pementasan, Jokowi mengatakan ada nilai antikorupsi yang ditampilkan dalam pentas tersebut. Menurutnya, nilai-nilai antikorupsi ini perlu ditanamkan sejak usia dini.
"Oleh sebab itu kesadaran mengenai antikorupsi harus diberikan sejak dini, sejak awal sehingga semuanya sadar korupsi itu tidak betul, tidak benar, tidak boleh dilakukan oleh siapapun," ujarnya.
"Jadi penekanan itu yang ingin kita berikan, plus sekolah tadi, plus guru loh, 50 juta siswa plus 3,5 juta guru," kata Jokowi menambahkan. (fra/wis)