5 Direksi Garuda Dipecat, 2 Direktur Rangkap Banyak Jabatan!
by Monica Wareza, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia - Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bergerak cepat merespons pemberhentian lima anggota dewan direksi akibat skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton. Guna menjaga kelangsungan operasional sesuai anggaran dasar perseroan, Dewan Komisaris Garuda telah menunjuk sejumlah nama untuk mengisi posisi di jajaran direksi.
Berikut adalah nama-nama mereka sebagaimana tertuang dalam rilis Dewan Komisaris Garuda Indonesia yang diterima CNBC Indonesia, Senin (9/12/2019):
a. Fuad Rizal sebagai pelaksana tugas direktur operasi dan plt direktur teknik dan layanan. Ia juga akan menjadi plt direktur utama dan direktur keuangan dan manajemen risiko sampai dengan penetapan definitif oleh RUPS.
b. Pikri Ilham Kurniansyah sebagai plt direktur human capital dan plt direktur kargo dan pengembangan usaha. Ia juga akan tetap menjabat sebagai direktur niaga sampai dengan penetapan definitif oleh RUPS
Pelaksana tugas itu juga telah menunjuk dan menetapkan pelaksana tugas harian untuk bertindak melaksanakan tugas dan fungsi sesuai bidang masing-masing, yaitu:
a. Capt Tumbal Manumpak Hutapea sebagai pejabat direktur operasi
b. Mukhtaris sebagai pejabat direktur teknik dan layanan
c. Joseph Dajoe K Tendean sebagai pejabat direktur kargo dan pengembangan usaha
d. Capt. Aryaperwira Adileksana sebagai pejabat direktur human capital
"Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, dewan komisaris telah menyampaikan permintaan kepada direksi Garuda Indonesia agar segera menyelenggarakan RUPS untuk mengukuhkan pemberhentian sementara waktu anggota-anggota direksi tersebut, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," tulis Dewan Komisaris Garuda Indonesia.
Sebelumnya, Kementerian BUMN mengonfirmasi sebanyak lima anggota dewan direksi Garuda Indonesia sudah diberhentikan. Pemberhentian itu terkait skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang terungkap beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaika Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantor Kementerian BUMN, Senin (9/12/2019).
"Sudah dicopot. Yang terlibat langsung dicopot. Direktur operasi (Bambang Adisurya Angkasa) kena. Lima dicopot," ujar Arya.
"Selain direksi, itu urusan internal mereka (Garuda). (Kementerian) BUMN gak ikut campur. Yang mengaku-ngaku punya barang dari Bea Cukai harusnya kena," lanjutnya.
Kelima anggota dewan direksi yang dimaksud adalah Direktur Utama Ari Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa.
Dengan demikian, saat ini hanya tersisa dua direksi, yaitu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal dan Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah. Jumat lalu, Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk sudah menetapkan Fuad sebagai pelaksana tugas direktur utama perseroan.
Ihwal pencopotan Bambang, yang notabene tidak termasuk dalam manifest penerbangan dari Prancis, Arya memberikan penjelasan. Satu yang pasti, penggantinya kelak harus memperoleh restu dari Kementerian Perhubungan lantaran terkait operasional.
"Kan dia yang punya urusan. Harus tahu apa yang di dalam pesawat," katanya.
(miq/hps)