https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/04/20/556d9453-c68f-4d5a-be0d-2af87ba268ba_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Alasan Inovasi eSIM Card Tak Berkembang di Indonesia

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi Embedded SIM atau yang dikenal eSIM. Baru diadopsi di Indonesia pada akhir tahun ini. Padahal smartphone seperti iPhone XR, XS, dan XS Max yang sudah mendukung eSIM telah diluncurkan dari tahun lalu di Indonesia. Sehingga fitur eSIM yang ada di ketiga ponsel tersebut terbuang sia-sia.

Dari pandangan pengamat gadget, Lucky Sebastian, mengungkapkan bahwa tren sebagian orang Indonesia yang senang mengganti kartu SIM menjadi pemicu para operator seluler di Indonesia tidak menerapkan eSIM.

"Untuk Indonesia yang sebagian orang-orangnya banyak berganti nomor SIM card, eSIM atau embedded SIM ini mungkin masih dipertimbangkan banyak operator untuk diimplementasikan, karena bisa jadi mengurangi adopsi pengguna," ujar Lucky, ketika dihubungi wartawan CNBC Indonesia, (9/12/2019).


Ia juga memandang bahwa device-device yang memiliki teknologi eSIM ini masih jarang, "Dan kalau ada masih hi-end device, sehingga adopsinya kemungkinan tidak cepat dan banyak.".

Sejauh ini operator seluler yang baru menerapkan eSIM hanya Smartfren saja di Indonesia, yang sudah di luncurkan pada September 2019.

Dilansir dari website Apple, eSIM adalah SIM digital yang memungkinkan pengguna mengaktifkan paket seluler dari operator tanpa harus menggunakan nano-SIM.

Jadi, eSIM sendiri sudah di berada di dalam perangkat yang mendukung. Berbeda dengan sistem inject kartu SIM, eSIM memungkinkan mengganti layanan dari satu operator seluler ke operator lainnya dengan scan QR barcode.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa eSIM dipercaya akan menjadi standar baru kartu SIM di masa depan. Meski prosesnya akan memakan waktu, apalagi eSIM juga baru saja diluncurkan Smartfren dan hanya bisa dipakai pada iPhone saja.

Lucky Sebastian juga mengungkapkan bahwa teknologi eSIM memiliki beberapa kelebihan, "Smartphone dengan eSIM membuat pengguna lebih mudah, misal saat bekerja menggunakan nomor kantor, dan selesai bekerja berganti nomor, tanpa memerlukan slot dual SIM. Cukup menekan menu pada smartphone."

Selain itu karena sifat eSIM yang sudah tertanam di smartphone, maka membuat ponsel lebih aman. Contoh sederhananya, smartphone dengan eSIM ketika dicuri, tidak bisa dilepas nomornya seperti mencabut sim card, ditambah dengan password atau pin atau biometrik, tidak bisa dimatikan tanpa memasukkan passwordnya terlebih dahulu, sehingga keberadaannya lebih mudah dilacak.


(roy/roy)