https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/12/11/711964e4-a594-47a1-b579-6df6ee4a7099_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Naik 3 Hari Beruntun, Ini Tanda-Tandanya Besok IHSG Bisa Naik

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan reli 3 hari beruntun dengan penguatan 6 poin (0,11%) ke 6.193, atau mendekati level penutupan akhir tahun 2018 lalu pada 6.194.

Perdagangan pada awal pekan atau hari Senin (9/12/2019) ini sebenarnya kurang ramai dengan hanya membukukan Rp 6,4 triliun, lebih kecil dari  transaksi akhir pekan yang senilai Rp 7,15 triliun. Investor domestik seperti biasa mendominasi perdagangan dengan persentase 73,56%, sisanya 26,44% oleh investor asing.

Secara teknikal, IHSG masih dalam tren kenaikan secara jangka pendeknya dengan kembali menyentuh level tertingginya dalam satu bulan terakhir. Secara rata-rata bergerak, indeks masih tetap kokoh bergerak di atas nilai levelnya dalam sepuluh hari terakhir (moving average/MA10).

Potensi IHSG kembali menguat pada perdagangan esok hari cukup terbuka, mengingat indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) menunjukkan IHSG belum menyentuh titik jenuh belinya (overbought), berdasarkan momentum pergerakannya.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/09/0590955b-7cb4-44b1-9e32-0ef70f9047a8.jpeg?a=1
Sumber: Refinitiv

IHSG memulai perdagangan dengan penguatan 0,12%, kemudian penguatannya berlanjut karena efek positif dari penguatan bursa Wall Street hingga 1% lebih pada akhir pekan lalu.

Namun sayang penguatannya hanya bertahan 30 menit saja, investor bursa kemudian cenderung melakukan aksi ambil untung (profit taking) karena IHSG berada di level tertingginya dalam satu bulan terakhir. Pada penghujung sesi I, investor domestik menambah pembelian sahamnya sehingga indeks ditutup menguat 0,1% ke level 6.193.

Pada perdagangan sesi II, IHSG cenderung bergerak flat (sideways) karena minimnya katalis positif yang mampu melesatkan IHSG. Salah satu faktor yang membuat IHSG tutup di zona hijau ialah aksi beli investor asing yang membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 71,7 miliar di pasar reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam)