https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/01/08/c5c89126-0faf-48c8-bc30-47f69c521fd4_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Apa Kabar Penyelamatan Bank Muamalat? Ini Jawaban OJK

by

CNBC Indonesia, Jakarta - Jawaban atas jalan keluar untuk menyelamatkan Bank Muamalat masih belum menemukan titik temu. Apakah Bank Muamalat sudah menemukan investor untuk bisa menyelamatkannya?

Direktur Penelitian dan Pengembangan Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Deden Firman Hendarsyah mengatakan, OJK saat ini hanya berperan sebagai pengawas.

Saat ini Bank Muamalat, kata Deden masih sedang bernegosiasi dengan investor. "Bank Muamalat saat ini sedang menghadapi investor," ujar Deden di kantor OJK di Menara Radius Prawiro, Jakarta, Senin (9/12/2019).


Senada, Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot mengatakan, saat ini sudah ada beberapa calon investor yang berminat untuk membantu menyelamatkan Bank Muamalat.

"Sedang berproses dalam rangka memperkuat permodalan melalui strategic investor," jelas Sekar.

OJK sebagai badan pengawas perbankan, kata Sekar selalu berkomunikasi dengan manajemen dan pemegang saham Bank Muamalat.

"Kami tetap mendorong dan memgawasi setiap proses-prosesnya secara umum bank tersebut juga masih beroperasi dengan baik. Likuiditas baik, sehingga dari sini kami masih mengawasi proses penguatan bank tersebut," jelas Sekar.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan menutup Bank Muamalat bukan lah opsi yang diinginkan pemerintah dalam menentukan nasib bank syariah pertama di Indonesia itu.

"Saya kira, kalau bisa dikuatkan kenapa harus ditutup. Solusi paling baik, dikuatkan ... dikembangkan. Kalau nutup gampang. Kita mencari penyelesaian bukan seperti itu," katanya di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Saat ini, pemerintah memang menyerahkan proses penyelamatan Bank Muamalat kepada otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pemerintah berharap, OJK bisa menemukan investor yang tepat, untuk menyembuhkan Bank Muamalat.

Ma'ruf yang pernah menjadi dewan pengawas syariah di Bank Muamalat yakin, jika brand branding bank syariah tersebut masih sangat kuat. "Bagaimana menguatkan, mengembangkan Bank Muamalat, secara brand sudah kuat. Jangan dibiarkan kemudian menjadi mati," tegas Ma'ruf.

Sebelumnya, Pakar perbankan syariah M. Syafii Antonio menilai penyehatan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk lebih baik dilakukan oleh konsorsium bank milik negara (BUMN).

Menurutnya, Bank Himbara memiliki kemampuan untuk mendukung permodalan Bank Muamalat yang diperkirakan mencapai Rp 16 triliun. Apalagi Bank Muamalat masih memiliki aset yang masih berharga.


(roy/roy)