5 Fakta Mengerikan Teror Ular Kobra di Citayam

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/12/09/1131998/670x335/5-fakta-mengerikan-teror-ular-kobra-di-citayam.png
Puluhan ular kobra masuk permukiman warga. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Perumahan Royal Citayam Residence, Desa Susukan, Citayam, Bogor dikejutkan dengan kemunculan puluhan ular kobra, Minggu (8/12) kemarin. Ular kobra yang masih anakan tersebut ditemukan di halaman rumah warga.

Kejadian ini pertama kali diketahui warga sejak Rabu (4/12) lalu. Sekitar pukul 16.00 WIB, warga melihat ada tiga ekor anak ular kobra di depan rumah yang berada di dekat musala. Beruntung, tiga anakan ular kobra tersebut berhasil ditangkap.

"Anak ular kobra ini ditemukan di teras rumah dan musala, tak hanya di depan rumah saja," ujar Ketua Paguyuban Warga Perumahan Royal Citayam Residence, Hari Cahyo, Minggu (8/12).

1 dari 5 halaman

Ditemukan Puluan Anak Ular Kobra

Setelah penemuan tiga ekor anakan ular kobra, di keesokan harinya pada Kamis (5/12), kembali ditemukan anakan ular kobra sebanyak lima ekor di area yang sama.

Anakan ular kobra tersebut memang tak berukuran besar, panjangnya kira-kira 20 sentimeter. Walau begitu, teror ular kobra ini membuat warga sekitar ketakutan dan resah.

Warga yang resah akhirnya meminta bantuan Damkar dan pawang ular. Hari Jumat (6/12), petugas Damkar melakukan penyisiran dan kembali menemukan dua ekor anak ular kobra.

Tak berhenti di sana, warga ditemani komunitas reptil kembali melakukan penyisiran dan menemukan lagi dua ekor anak kobra.

2 dari 5 halaman

Induk Ular Kobra Masih Buron

Setelah dilakukan penyisiran berulang kali selama lima hari berturut-turut, warga berhasil menangkap 29 ekor anak ular kobra. Hasil penemuan puluhan ular berbisa ini, kemudian diamankan Damkar dan komunitas reptil.

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/12/09/1131998/content_images/670x335/20191209112811-1-rumah-di-cibinong-diduga-jadi-sarang-ular-kobra-001-nirmatullah-efendi.jpg

2019 Merdeka.com/Rishad Noviansyah

Walau sudah puluhan ekor anak ular tertangkap, induk ular kobra dan sarangnya belum ditemukan. Masih ada kemungkinan anakan ular akan kembali muncul, mengingat ular kobra dapat menghasilkan puluhan hingga ratusan butir dalam sekali bertelur.

Hingga saat ini, Senin (9/12), warga masih was-was dan terus melakukan penyisiran di kawasan perumahan mereka.

3 dari 5 halaman

Warga Ketakutan

Hari Cahyo sudah mengimbau warganya untuk terus berhati-hati dan tetap waspada. Warga juga akan terus melakukan kerja bakti untuk mencari sarang dan induk ular kobra yang belum ditemukan.

"Setelah banyak ular yang ditangkap, sekarang warga mulai merasa sedikit tenang. Namun begitu, kami sudah mengimbau warga untuk tetap berhati-hati," jelas Hari.

Teror ular kobra ini tentu membuat warga ketakutan dan dipenuhi rasa khawatir. Mengingat ular kobra adalah ular berbisa yang berbahaya dan bisa menyerang manusia kapan saja.

4 dari 5 halaman

Aktivitas Warga Terganggu

Menyusul kejadian teror yang belum mereda, kegiatan belajar membaca Alquran di musala terpaksa harus dihentikan sementara. Mengingat kemunculan anak ular kobra selalu berada di sekitar musala.

Kekhawatiran ini juga menghantui para orang tua. Mereka khawatir anak ular kobra yang berukuran kecil ini bisa membahayakan anak-anak yang sedang bermain di teras atau depan rumah.

Untuk mengurangi kekhawatiran, kerja bakti terus dilakukan. Kejadian fenomenal ini menjadi viral hingga saat ini.

5 dari 5 halaman

Penyebab Kemunculan Ular di Pemukiman Warga

Kejadian teror ular seperti di Citayam ternyata juga terjadi di berbagai daerah, salah satunya Jember. Fenomena ini dianggap sebagai gejala tahunan oleh Panji Petualang, mengingat sudah memasuki musim penghujan.

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/foto/2018/06/21/505445/m/ular-kobra-002-debby-restu-utomo.jpg

2018 Men's health

"Penyebab utamanya adalah kerusakan habitat," jelas Panji saat diwawancara mengenai fenomena teror ular ini.

Panji juga menambahkan, habitat asli ular semakin hari semakin rusak. Dan, hal itulah yang memaksa ular untuk keluar dari habitat aslinya untuk bertahan hidup.

Selain kerusakan habitat asli, kondisi kebersihan lingkungan juga bisa menjadi faktor penyebab kemunculan ular di pemukiman warga. Seperti lingkungan yang kotor dan keberadaan tikus.

[snw]