MRT dan KAI Patungan Bentuk Perusahaan untuk Integrasi Transportasi Jabodetabek
by Yunita AmaliaMerdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kementerian BUMN, MRT dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyaksikan penandatanganan nota kerja sama antar penyedia transportasi umum terintegrasi. Kerja sama itu akan membentuk satu perusahaan baru (joint venture) dengan mengusung konsep transit development.
Anies mengapresiasi adanya kerja sama ini. Sebab, menurutnya, hasil kerja sama ini akan memudahkan masyarakat Jakarta berpindah moda transportasi secara efektif karena integrasi seluruh aspek, seperti tiket, rute dan manajemen.
Perusahaan baru tersebut nantinya mengatur sejumlah stasiun besar di Jakarta. Misalnya Stasiun Senen, Tanah Abang dan Juanda.
"Jutaan penduduk Jakarta akan bisa berpindah dari satu moda ke moda lain secara leluasa, secara mudah. Integrasi ini dalam aspek manajemen, dalam aspek rute dan dalam ticketing," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Senin (9/12).
1 dari 1 halaman
Kereta Bandara akan Digandeng
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menegaskan integrasi transportasi umum tidak hanya untuk MRT, dan kereta Jabodetabek. Integrasi kereta bandara, turut dicanangkan dalam proses kerja sama itu.
Meski MoU sudah diteken, belum ada nama untuk perusahaan yang akan dibentuk. Hanya saja, Anies merinci porsi saham dari perusahaan tersebut adalah 51 persen dari MRT dan 49 persen dari KAI.
"Hari ini ditandatanganinya HoA (head of agreement). Di mana MRT dan PT KAI akan membentuk perusahaan joint venture yang ownership-nya 51 persen di MRT dan 49 persen di KAI yang nantinya akan mengatur stasiun-stasiun di kawasan Jakarta," tandasnya. [ray]
Baca juga:
Anies Apresiasi Jokowi: Untungnya Presiden Pernah Gubernur dan Wali Kota
Anggota TGUPP Anies Jadi Dewas RSUD, Dapat Gaji Double?
Mural Percantik Jalan Layang Pesing
Begini Penampakan Revitalisasi Trotoar Cikini yang Hampir Rampung