https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/09/bd442d1a-f0ee-4de1-b10b-d796ca10fc3f_169.jpeg?w=780&q=90
Ilustrasi -- Tayangan televisi Korsel soal lokasi peluncuran Sohae di Korut (AP Photo/Ahn Young-joon, File)

Korut Gelar 'Uji Coba Penting' di Fasilitas Rudal yang Pernah Dibongkar

by

Pyongyang - Korea Utara (Korut) mengklaim baru saja menggelar 'uji coba sangat penting' di lokasi peluncuran roket jarak jauh yang sebelumnya dilaporkan telah dihancurkan. Lokasi peluncuran roket itu telah dibangun kembali usai dihancurkan tahun lalu saat awal perundingan denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir Associated Press, Senin (9/12/2019), pengumuman ini disampaikan di tengah meredupnya prospek untuk dilanjutkannya perundingan denuklirisasi dengan AS yang buntu. Korut sebelumnya mengancam akan mencari 'cara baru' jika gagal membuat AS mengajukan proposal baru terkait perundingan denuklirisasi pada akhir tahun. Korut juga menyebut bahwa dilanjutkannya uji coba nuklir dan rudal jarak jauh tergantung pada AS.

Dilaporkan oleh kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), uji coba penting itu dilakukan di Lokasi Peluncuran Satelit Sohae yang terletak di Provinsi Pyongan Utara, pada Sabtu (7/12) waktu setempat.

"Akan memiliki dampak penting pada perubahan posisi strategis (Korut) sekali lagi dalam waktu dekat," ujar seorang juru bicara Akademi Ilmu Pertahanan Nasional Korut dalam pernyataannya seperti dikutip KCNA.

Tidak disebutkan lebih lanjut oleh Korut apa saja yang diuji coba pada Sabtu (7/12) waktu setempat. Namun seorang analis pada Institut Kajian Timur Jauh, Kim Dong-Yub, menyebut bahwa Korut kemungkinan telah menguji coba, untuk pertama kalinya, sebuah mesin berbahan bakar solid untuk sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM).

Penggunaan bahan bakar solid akan meningkatkan mobilitas senjata dan mengurangi waktu persiapan peluncuran. Roket-roket jarak jauh yang digunakan Korut sebelumnya saat meluncurkan rudal-rudal ICBM atau saat meluncurkan satelit dalam beberapa tahun terakhir semuanya menggunakan bahan bakar cair.