https://statik.tempo.co/data/2019/12/08/id_895996/895996_720.jpg
Satu di antara anak ular kobra yang ditemukan di kompleks perumahaan Royal Citayam Residence, Bojong Gede, Minggu 8 Desember 2019. TEMPO/M.A MURTADHO

Ular Kobra di Citayam Disebut Lebih Berbahaya daripada King Cobra

by

TEMPO.CO, Bogor - Kemunculan puluhan ular kobra meneror warga Royal Citayam Residence, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, sejak Rabu 4 Desember 2019. Hingga hari ini, Senin 9 Desember, sebanyak 31 ekor anak ular berbisa itu sudah ditemukan dan dievakuasi.

Warga setempat dibantu petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran serta anggota komunitas pecinta reptil masih menyisir kawasan perumahan itu karena belum satupun induk ular yang ditemukan. Situasinya pun masih menimbulkan trauma bagi sebagian warga di sana.

Ketua komunitas Reptil dari Animal Education and Sozialitetion alias Action, Rizky Maulana, menerangkan kalau sejumlah besar anakan ular yang sudah ditemukan berasal dari jenis Kobra Jawa. Bahasa ilmiahnya, Naza sputaterix. Ketika menyerang manusia, menurut Rizky, ular kobra jenis ini lebih berbahaya daripada King Cobra.

"Dia (Kobra Jawa) kalau matuk langsung nyemburin bisa, kalau King Cobra biasanya hanya menggigit kecuali benar-benar terancam," ucap Rizki saat ditemui di perumahan Royal Citayam Residence, Senin 9 Desember 2019.

Perbedaan lainnya, Rizky menjelaskan, Kobra Jawa berukuran jauh lebih kecil daripada King Cobra. Ular Kobra Jawa disebutkannya memiliki panjang umumnya 1-2 meter. Bandingkan dengan King Cobra yang bisa sampai 3 sampai 12 meter.

"King Cobra itu jika berdiri bisa seukuran manusia dewasa, jika matuk ya bisa langsung ke jidat," kata Rizky sambil menambahkan, Kobra Jawa berdiri hanya selutut manusia.

Seorang warga mengaku pawang ular, Rohadi (42 tahun), mengatakan jenis ular Kobra Jawa sering ditemukan di area permukiman. Dia datang ke perumahan Royal Citayam Residence mengaku hendak membantu mengevakuasi ular-ular itu.

"Saya tahu dari teve, kasihan warga jadi tidak nyaman. Maka itu saya ke sini membantu," ucap Rohadi.