BI Ramal Ekonomi RI 2019 Mentok di 5,1%

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/09/63f15e2f-fb83-4c29-9e4b-1dcb97fe8a69_169.jpeg?w=700&q=80
Foto: Deputi Gubenur BI Dody B Waluyo/Soraya Novika

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan prospek ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2019 ini hanya dapat mencapai level paling tinggi 5,1%.

"Untuk outlooknya, ekonomi RI akan berada di sekitar 5,1% PDB (Produk Domestik Bruto) kita," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo saat melakukan Media Visit ke detikcom, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).

Angka ini tidak lebih tinggi dari capaian tahun lalu yang sebesar 5,17% dan jauh lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN 2019 yang mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%.

"Pemerintah patok di 5,3%, tapi prediksi kita baru bisa menuju pada angka 5,3% di sekitar 5,1%," tegasnya.


Inflasi yang rendah pun diprakirakan akan terus berlanjut sehingga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2019 hanya berada di sekitar level 3,1%.

"Sementara di inflasinya kita perkirakan di kisaran 3,1 secara poin, cukup baik sebab masih berada di antara 2%-4%," katanya.

Defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) juga diprakirakan menurun jadi sekitar 2,8% terhadap PDB. Demikian pula dengan pertumbuhan kredit perbankan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) berada di sekitar 8%

"Current account-nya diperkirakan akan berada di 2,8% untuk 2019, kreditnya kemungkinan di bawah itu," ucapnya.





Simak Video "Hati-hati! Uang Mahar Nikah Jangan Dilipat"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)