Anies Apresiasi Jokowi: Untungnya Presiden Pernah Gubernur dan Wali Kota
by Yunita AmaliaMerdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengapresiasi latar belakang Presiden Joko Widodo alias Jokowi atas terealisasinya nota kerja sama integrasi transportasi umum antara MRT dengan KAI. Menurut Anies, ada nilai lebih ketika seorang Presiden pernah menjabat sebagai Kepala Daerah.
Seperti diketahui, Jokowi pernah menjabat sebagai wali kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Anies mengatakan, komunikasi kepada Presiden yang memiliki latar belakang kepala daerah tidak perlu berpanjang lebar karena sudah pasti mengerti persoalan perkotaan.
"Untungnya kalau Presiden pernah jadi gubernur, pernah jadi wali kota. Jadi ketika disampaikan, ini masalahnya, tidak perlu penjelasan panjang lebar," kata Anies, Jakarta, Senin (9/12).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengucapkan terima kasih atas segala instruksi yang diberikan Jokowi, khususnya di bidang transportasi. Sebab, menurutnya, laju pembenahan transportasi umum lebih terarah.
"Saya ingin terima kasih, apresiasi pada Bapak Presiden Jokowi karena beliau buat apa yang menjadi cita-cita kita untuk integrasikan lewat instruksinya mulai terlaksana dan hari ini menjadi penandanya," tegasnya.
Sambutan itu diutarakan Anies saat menyaksikan proses tanda tangan nota kerja sama antar penyedia transportasi umum terintegrasi bersama Kementerian BUMN, MRT dan KAI. Dari kerja sama itu akan membentuk satu perusahaan baru (joint venture) dengan mengusung konsep transit development.
1 dari 1 halaman
Moda Transportasi di Jakarta Terintegrasi
Anies mengapresiasi adanya kerja sama seperti ini, sebab akan memudahkan masyarakat Jakarta berpindah moda transportasi secara efektif karena adanya integrasi seluruh aspek, seperti tiket, rute, dan manajemen.
"Jutaan penduduk Jakarta akan bisa berpindah dari satu moda ke moda lain secara leluasa, secara mudah. Integrasi ini dalam aspek manajemen, dalam aspek rute, dan dalam ticketing," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Senin (9/12).
Perusahaan baru tersebut nantinya mengatur sejumlah stasiun besar di Jakarta misalnya Senen, Tanah Abang, Juanda.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menegaskan integrasi transportasi umum tidak hanya untuk MRT, dan kereta Jabodetabek. Integrasi kereta bandara, turut dicanangkan dalam proses kerja sama itu.
Kendati nota kerja sama sudah diteken, belum ada nama untuk perusahaan yang akan dibentuk Hanya saja, Anies merinci porsi saham dari perusahaan tersebut adalah 51 persen dari MRT, dan 49 persen dari KAI.
"Hari ini ditandatanganinya HoA (head of agreement) di mana MRT dan PT KAI akan membentuk perusahaan joint venture yang ownership-nya 51 persen di MRT dan 49 persen di KAI yang nantinya akan mengatur stasiun-stasiun di kawasan Jakarta," kata Anies.
[lia]