https://statik.tempo.co/data/2019/12/09/id_896207/896207_720.jpg
Indra Sjafri. ANTARA

Final Bola SEA Games: Selangkah Lagi Indra Sjafri Samai Polosin

by

TEMPO.CO, Jakarta - Aji Santoso dan Anatoli Polosin masih bercengkerama di halaman kantor KONI Pusat –sekarang pusat jajanan FX- di kawasan Gelora Bung Karno setelah acara pembubaran Kontingen Indonesia untuk SEA Games 1991 di Manila, Filipina.

Aji adalah pemain bek dan Polosin adalah pelatih asal Rusia yang menangani tim sepak bola Indonesia 1991. Mereka meraih medali ems kedua dalam SEA Games setelah pergelaran 1987.

Aji, Bambang Nurdiansyah, Eddy Harto, Erick Ibrahim, Ferryl Raymond Hattu, Hanafing, Heriansyah, Herry Setiawan, Kashartadi, Maman Suryaman, Peri Sandria, Rochy Putiray, Robby Darwis, Salahuddin, Sudirman, Toyo Haryono, Widodo Cahyono Putro, dan Yusuf Ekodono.

Merekalah 18 pemain yang dipilih Anatoli Polosin yang kini sudah almarhum untuk mencetak sejarah di Stadion Rizal Memorial, Manila, dengan mengalahkan Thailand pada babak final melalui adu penalti.

Menjadi sejarah dan legenda karena baru besok Selasa, 10 Desember 2019, di tempat dan stadion yang sama, prestasi itu akan diperjuangkan lagi oleh Timnas U-23 asuhan pelatih Indra Sjafri untuk bisa tercapai lagi. Maklum sejak 1991 itu, tim sepak bola Indonesia beberapa kali lolos ke final SEA Games tak tak pernah bisa memenangi medali emas lagi.

Kedekatan Aji dan Polosin di halaman kantor KONI Pusat 1991 itu juga mengingatkan kepada Indra Sjafri yang mulai mencuat karier kepelatihannya setelah menangani Timnas U-19 dan salah satu pemainnya, Evan Dimas Darmono, menjadi pemain senior yang menguatkan perjuangan Timnas U-23 besok melawan Vietnam pada final SEA Games 2019.

Cerita persiapan timnas di SEA Games 1991 juga penuh drama. Misalnya ada beberapa pemain tenar yang kemudian mundur karena tidak tahan ditempa Polisin dan stafnya untuk menjalani latihan fisik yang luar biasa. Mereka antara lain menjalani latihan lari di kawasan pantai di Carita.

Ada juga cerita tentang Bambang Nurdiansyah, salah satu pemain penyerang kawakan saat itu, yang mendadak harus segera meninggalkan hobi memancingnya pada waktu senggang karena dipanggil ke Jakarta untuk memperkuat skuad pilihan Polosin. Bambang saat itu sedang membela Putra Samarinda.

Pertandingan final sepak bola SEA Games 2019 besok juga menjadi momentum buat pelatih Indra Sjafri untuk memuncaki intensitasnya yang begitu luar biasa dalam menangani timnas-timnas kategori junior. Jika sukses meraih emas, ia layak dipenuhi harapannya untuk menangani tim nasional Indonesia senior.