Stop Potret Kompromistis Diangap Budaya
by SepriantoKBRN, Jakarta : Memberikan edukasi terkait masih berkembangnya potret kompromistis dalam pemberian hadiah kepada masyarakat, menjadi pekerjaan rumah lembaga pendidikan, agama dan sosial.
Hal itu disampaikan, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah, dalam bincang pagi Pro 3, Senin (9/12/2019).
"Masih ada potret sikap kompromistis, karena memberikan uang dianggap sebagai bagian dari budaya. Ini yang menjadi PR juga bagi lembaga pendidikan, lembaga agama dan lembaga-lembaga sosial, untuk membentuk sistem norma dan pemahaman di masyarakat," ungkap Febri.
Baca juga : Febri Diansyah : Ada Pejabat, Komitmen Anti Korupsinya Pedas Samba Lado
Febri Diansyah menyebut, terlepas masih ada sikap pemberian hadiah terimakasih, dari masyarakat pada pejabat setelah memberikan pelayanan, namun survey yang dilakukan LIPI dan BPS, menggambarkan, perilaku anti korupsi mengarah pada perbaikan.
"Survey perilaku anti korupsi yang dilakukan LIPI dan BPS menyatakan jika sudah ada zona kuning, atau merah, tapi ada perbaikan yang signifikan, kesadaran untuk tidak memberikan uang pada pejabat negara, pada proses pelayanan, mulai mengetahui apa hak-hak dari masyarakat dan artinya juga bicara transparansi. Ini titik langkah awal kalau bicara membangun budaya anti korupsi tersebut," ujarnya. (foto : Ant)
Baca juga : Peringatan Hakordia d KPK dihadiri Maaruf Amin