https://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/Maya-Meri-gadis-si-kaki-kaleng-berjalan-ke-sekolah-di-Idlib-Suriah-by-Anadolu-Agency-39w0bm3y7zx1o75dhq1urk.jpg
Maya Meri, gadis Suriah berusia 9 tahun, tampak berjalan di sebuah kamp pengungsi di Suriah dengan kaki palsu yang ia terima di TurkiAnadolu Agency

Gadis “Si Kaki Kaleng” asal Suriah Akhirnya Bisa Berjalan ke Sekolah dengan Kaki Palsu

"Ada banyak anak yang dalam kondisi seperti dialami anak perempuan saya di Suriah. Mereka juga membutuhkan prostesis ini. Saya harap pemerintah Turki akan membantu orang-orang ini juga"

Hidayatullah.com– Setahun setelah Turki menawarkan operasi yang mengubah hidup untuk memungkinkannya berjalan menggunakan kaki palsu, Maya Meri yang berusia 9 tahun asal Suriah kini dapat mengalami sukacita berjalan ke sekolah di Idlib.

Maya pertama kali dibawa ke Turki setelah wartawan dari Anadolu Agency (AA) melihatnya berjuang untuk berjalan dengan peralatan yang dibuat oleh ayahnya dari kaleng di kamp pengungsi Ser Ceble Idlib.

Setelah AA membagikan ceritanya, gadis yang sempat viral dengan julukan “Si Kaki Kaleng” itu dibawa ke Turki oleh Bulan Sabit Merah Turki di mana impian terbesarnya untuk bisa berjalan berubah menjadi kenyataan.

Baca: Maya Mar’i, Gadis ‘Kaki Kaleng’, Menemukan Harapan di Turki

Pada 8 Agustus tahun lalu Maya, yang tidak memiliki kaki karena kondisi bawaan bersama dengan Muhammad Ali Meri, kembali ke kamp pengungsi Ser Ceble setelah perawatan.

Ahmet Aşık, guru Maya di sekolah Hudhayfah ibn al-Yaman mengatakan kepada AA bahwa Maya mulai sekolah pada awal tahun pelajaran seperti teman-temannya, menambahkan: “Maya adalah siswa dengan kemauan yang kuat. Sekarang, dia bisa datang ke sekolah sendirian tanpa bantuan siapa pun,” ujarnya dikutip Daily Sabah.

Aşik mengatakan bahwa Maya adalah siswa yang sangat sukses, menambahkan, bagaimanapun, Maya tidak sendirian dan bahwa ada banyak anak-anak dengan cacat fisik dan mental di Suriah yang membutuhkan bantuan.

“Kami perlu menyediakan program dukungan psikologis untuk mereka,” kata Aşik.

Baca: Video Kaki dari Kaleng Gadis Suriah Undang Rasa Iba

Ayah Maya, Muhammad Ali Meri, yang juga dilahirkan dengan kondisi keluarga yang sama, mengatakan kepada AA bahwa operasinya di Turki dan kaki palsu telah mengubah hidup mereka.

“Putriku Maya sangat ingin memiliki kaki palsu. Tapi aku tidak mampu membelinya. Setelah berimigrasi ke pedesaan Idlib, cerita Maya menarik perhatian,” menambahkan mereka mampu pergi ke Turki dengan dukungan pemerintah Turki dan Bulan Sabit Merah-Turki.

Dia berterima kasih kepada Turki karena memberi putrinya kaki palsu, “Ada banyak anak yang dalam kondisi seperti dialami anak perempuan saya di Suriah. Mereka juga membutuhkan prostesis ini. Saya harap pemerintah Turki akan membantu orang-orang ini juga,” tambahnya.*