https://foto.wartaekonomi.co.id/files/arsip_foto_2019_12_09/syahrul_yasin_limpo_160114_big.jpg

Lepas Ekspor ke Timor Leste, Mentan SYL Bertekad Ekspor Pertanian Indonesia Rebut Pasar Dunia

by

WE Online, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menargetkan produk ekspor pertanian Indonesia ke depannya bisa bersaing dengan negara lain memperebutkan pasar dunia. Menurutnya, dalam mencapai hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) harus terus berinovasi untuk menghasilkan produk yang sesuai standar negara tujuan ekspor sehingga target gerakan tiga kali ekspor (gratieks) bisa terealisasi dengan segera.

"Kementerian (Kementan) mendorong agar perusahaan-perusahaan besar kita yang menggarap pertanian tidak hanya berpikir bagaimana ketahanan nasional, tetapi bahkan produk-produk ekspor harus kita mampu berkompetisi dani bersaing dengan negara-negara lain memperebutkan pasar dunia," ungkap SYL dalam keterangan tertulsi di Jakarta, Senin (9/12/2019).

Baca Juga: Ekspor Tembus Rp500 M, Japfa Makin Bentangkan Sayap ke Pasar Global

Hal itu disampaikan SYL saat acara pelepasan ekspor karkas dan olahan ayam ke Republik Demokratik Timor Leste di PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk di Buduran Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/12/19). Guna mengakselerasi ekspor, SYL mengajak para pengusaha khususnya yang berada di Jawa Timur untuk mencari dan mau mengembangkan produk turunan dari satu komoditas pertanian yang bisa diekspor lebih bervariasi. Dengan begitu, bisa turut menambah daya tarik konsumen mancanegara.

"Kita memiliki berbagai potensi dan komoditas pertanian. Di saat kondisi ekonomi melemah, dunia pun juga tetap butuh makan. Kita persiapkan ini dengan baik tentu untuk membangun kemampuan menjaga stabilitas ekonomi nasional ke depannya," ungkap.

Pada acara itu, SYL juga mengapresiasi PT Jafpa yang selama tahun 2019 kegiatan ekspornya telah bernilai Rp500 miliar. Japfa telah berkontribusi membangun negara dan rakyat serta turut mendukung program pemerintah dalam peningkatan ekspor. Ini tentu saja harus tetap didorong bersama pemerintah setempat.

Lebih lanjut, SYL menuturkan bahwa prestasi ekspor yang dicapai PT Japfa ini terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang. Produk yang telah diekspor mulai dari produk DOC, vaksin, karkas ayam, produk daging olahan, pakan ternak, dan ikan tilapia/nila, serta produk lainnya.

"Diharapkan selain meningkatnya volume dan nilai, ke depan juga harus ditambah tujuan negara ekspornya," tuturnya.

Nilai ekspor komoditas subsektor peternakan tahun 2018 sebesar US$640,17 juta setara Rp9,05 triliun atau meningkat 2,42% dibanding tahun 2017 yang sebesar US$625,14 juta setara Rp8,83 triliun. Harapannya, tahun ini nilai dan volume ekspor peternakan juga mengalami peningkatan yang signifikan. Tambah SYL, di bidang peternakan, ekspor Indonesia berkisar di angka Rp9-Rp10 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, Ito Sumardi, mengungkapkan bahwa jika pelepasan ekspor ini merupakan rangkaian kegiatan acara puncak ekspor PT Japfa di akhir tahun ini.

"Wilayah operasional kami meliputi 20 provinsi dari mulai Provinsi Aceh hingga ke Nusa Tenggara Timur dengan lini bisnis utama di bidang peternakan yaitu sapi dan ayam, perikanan ikan nila udang dan belut pakan ternak dan ikan, vaksin dan produk olahan dalam berbagai bentuk," ungkap Ito.

Ito mengatakan, usaha perusahaan yang dipimpinnya telah merambah ke negara lain seperti China, India, Vietnam, Banglades, dan Timor Leste. Ada rencana ekspansi ke negara timur tengah beserta negara lainnya. Total penyebaran produk PT Japfa saat ini di 20 negara meliputi Amerika Serikat, Afrika Asia, dan Eropa.

"Hingga saat ini serta ke depannya kami akan senantiasa berkomitmen untuk secara konsekuen dan konsisten mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan protein hewani di dalam negeri maupun meningkatkan ekspor ke luar negri sesuai dengan harapan Bapak Presiden Jokowi," pungkasnya.

Pada pelepasan ini, didampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita dan Kepala Badan Karantina Ali Jamil, Mentan SYL pun menyerahkan Sertifikat Kesehatan Hewan Certificate (HC) kepada pihak PT. Japfa. HC adalah surat keterangan yang diterbitkan petugas Karantina Hewan, Badan Karantina Kementan melalui Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. HC menyatakan bahwa media pembawa yang tercantum di dalamnya bebas dari HPHK serta telah memenuhi persyaratan karantina.