Kode Nih! Ending Dagang Absurd, China Malah Borong Kedelai AS
by Rehia Sebayang, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia - Impor kedelai China pada bulan November 2019 melonjak tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Impor kedelai China mencapai 8,28 juta ton pada November, naik 54% dari 5,38 juta ton setahun lalu," tulis AFP, mengutip data Administrasi Umum Kepabeanan China.
Pembelian pada bulan November juga lebih tinggi 34% dari bulan Oktober yang mencapai 6,18 juta ton.
Kenaikan ini terjadi karena tingginya pembelian kedelai dari Amerika Serikat (AS) oleh China selama masa gencatan senjata perang dagang.
Namun begitu, pengiriman kedelai dari AS ke China telah mengalami penurunan setelah Negeri Tirai Bambu mengenakan tarif 25% pada sejumlah produk AS pada Juli tahun lalu.
Padahal, menjelang akhir tahun biasanya impor kedelai dari AS mendominasi karena bertepatan dengan masa panen di AS.
Sebagai solusi, pemerintah China telah memberikan keringanan tarif untuk pembeli kedelai AS dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini telah menyebabkan pembelian kedelai dari AS menjadi naik dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan pada Jumat pekan lalu, China mengatakan pihaknya akan menawarkan lebih banyak keringanan pada sebagian pengiriman kedelai seiring dengan pembicaraan damai yang berlangsung sejak Oktober lalu.
Walaupun begitu, jumlah pembelian kedelai diperkirakan tidak akan meningkat tajam mengingat China tengah dilanda wabah demam babi Afrika. Itu dikarenakan wabah demam babi Afrika (African Swine Fever/ASF) telah mengurangi 41% jumlah ternak babi di China.
Peternak China biasa mengolah kedelai menjadi pakan babi. Akibat menurunnya populasi babi China, maka kebutuhan pangan babi pun menurun.
Untuk 11 bulan pertama tahun ini, China membeli 78,97 juta ton kedelai turun 4% dari periode yang sama tahun lalu.
(sef/sef)