https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/08/05/e8586309-30f0-46f0-aefb-70982d54ae83_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Ditopang Damai Dagang & Data Ekonomi AS, Bursa Asia Menghijau

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan pertama di pekan ini, Senin (9/12/2019), di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan, indeks Nikkei terapresiasi 0,33%, indeks Shanghai menguat 0,08%, dan indeks Kospi bertambah 0,33%.

Perkembangan terkait perang dagang AS-China yang positif menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa sesuatu bisa terjadi terkait dengan bea masuk tambahan yang dibebankan Washington terhadap produk impor asal China.

Seperti yang diketahui, penghapusan bea masuk tambahan merupakan syarat dari China jika AS ingin meneken kesepakatan dagang tahap satu.

Sejauh ini AS telah mengenakan bea masuk tambahan bagi senilai lebih dari US$ 500 miliar produk impor asal China, sementara Beijing membalas dengan mengenakan bea masuk tambahan bagi produk impor asal AS senilai kurang lebih US$ 110 miliar.

Di sisi lain, China juga melunak terhadap AS. Kementerian Keuangan China mengumumkan bahwa Beijing akan menghapuskan bea masuk bagi sebagian kedelai dan daging babi yang diimpor dari AS, seperti dikutip dari CNBC International.

Sebelumnya pada Juli 2018, China membebankan bea masuk sebesar 25% terhadap kedelai dan daging babi asal AS sebagai balasan dari langkah AS yang membebankan bea masuk tambahan terhadap produk-produk asal Negeri Panda. Kala itu, AS membebankan bea masuk tambahan dengan dasar bahwa China telah mencuri dan memaksa perusahaan-perusahaan asal AS untuk mentransfer kekayaan intelektual yang dimilikinya ke perusahaan-perusahaan asal China.

Perkembangan tersebut lantas melengkapi sentimen positif terkait negosiasi dagang kedua negara. Sebelumnya, pemberitaan dari Bloomberg menyebutkan bahwa AS dan China kini telah mendekati penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu. Pemberitaan dari Bloomberg tersebut mengutip sumber-sumber yang mengetahui jalannya negosiasi dagang AS-China.

Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa AS dan China telah semakin dekat untuk menyepakati nilai barang yang akan dibebaskan dari pengenaan bea masuk tambahan.

Lebih lanjut, sentimen positif bagi bursa saham Asia juga datang dari rilis data ekonomi AS yang menggembirakan. Pada hari Jumat (6/12/2019), penciptaan lapangan kerja di luar sektor pertanian periode November 2019 diumumkan sebanyak 266.000, jauh di atas konsensus yang sebanyak 181.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Seiring dengan pesatnya penciptaan lapangan kerja, tingkat pengangguran bisa ditekan turun ke level 3,5%, dari sebelumnya 3,6%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)