Setelah Toko Online, Pemerintah Bidik Pedagang di Medsos

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/04/9638a118-366e-4c52-bf3d-b100e897823e_169.jpeg?w=700&q=80
Foto: Tim Infografis: Zaki Alfarabi

Jakarta - Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) mengaku diminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mencarikan rumusan agar pemerintah bisa mendata pelaku usaha yang berjualan melalui media sosial (medsos).

Hal itu diungkapkan Ketua Umum idEA, Igantius Untung pasca melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

"Itu sensitif juga, tadi pagi saya sempat ngobrol dengan Pak Menteri (Agus Suparmanto), kita harus carikan rumusan," kata Untung, Jakarta, Senin (9/12/2019).


Untung mengaku, jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan medsos untuk berjualan jumlahnya banyak. Bahkan, berdasarkan beberapa penelitian menyatakan jumlahnya lebih banyak daripada yang berada di marketplace atau toko online.

"Karena agak complicated karena mereka bukan platform jualan tapi nggak bisa dipungkiri banyak yang jualan, jumlahnya menurut studi bahkan lebih besar dibanding lewat platform resmi, itu harus dicarikan formulanya," ujarnya.


Menurut Untung, pihak asosisi akan mencarikan rumusan dengan melibatkan pihak medsos agar dapat mencarikan solusi dan bisa diterima oleh pemerintah.

"Saya ditanya Pak Menteri (Agus Suparmanto) ada usulan nggak, harus duduk bareng dulu termasuk medsosnya dipanggil agar mereka merasa terwakili. Kalau yang menyulitkan mereka bisa diminimalisir," ungkap dia.

Simak Video "Cinta Laura Ajak Fans Lebih Dekat dengan Kesehariannya"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/dna)