Pajak Seret, Kemenkeu Minta Instansi Pemerintah Jangan Boros

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/10/25/dd5a83c5-15f4-41ec-8757-0588904c9f14_169.jpeg?w=700&q=80
Foto: Wamenkeu Suahasil Nazara (Andhika Prasetya/detikcom)

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan penerimaan pajak tidak akan mencapai target di tahun ini. Bahkan sudah dipastikan akan tekor lebih dari Rp 140 triliun. Dalam APBN 2019, penerimaan pajak ditargetkan mencapai Rp 1.577,55 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa pihaknya sebagai bendahara negara meminta instansi pemerintah, baik kementerian/lembaga maupun pemda untuk selektif membelanjakan anggarannya.

"Kita tetap fokus kepada bagaimana mengelola APBN ketika target pajaknya tidak tercapai. Bagaimana kelola APBN ketika target pajaknya tidak tercapai? maka mengelola APBN itu melihat kepada pengeluaran," kata dia di Hotel Raffles Jakarta, Senin (9/12/2019).


Oleh karenanya perlu dipertimbangkan dengan baik mengenai pengeluaran yang bisa dirasionalisasi, entah dikurangi atau dibuat lebih efisien.

"Kami melakukan efisiensi dan terus meminta kementerian/lembaga tidak keluarkan anggaran kalau tidak diperlukan. Ini terus kita jalankan," ujarnya.

Namun efisiensi tersebut dinilai tidak cukup untuk menutup kekurangan penerimaan pajak. Oleh karena itu, pengelolaan berikutnya yang dilakukan pemerintah adalah menyesuaikan pembiayaan dalam APBN.

"Dalam APBN kita rencanakan defisit 1,8% dari PDB. Kita sekarang sudah proyeksikan 31 Desember ketika tutup buku 2019 defisit APBN melebar ke 2,2% dari PDB. Nggak apa-apa, karena 2,2% itu merupakan action yang diperlukan supaya APBN tetap bisa menjadi support kepada momentum pertumbuhan," tambahnya.


Seperti diberitakan bulan lalu, penerimaan pajak yang berhasil dikumpulkan otoritas pajak nasional baru mencapai 64%.

"Kalau melihatnya sih, artinya dari laporan semester I saja kita sudah lebih besar dari tahun lalu. Tahun lalu shortfall di kisaran Rp 110 triliun, sementara di evaluasi semester I, Ibu (Sri Mulyani) menyampaikan waktu itu Rp 140 triliun, itu saja lebih besar," kata Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan (PKP) DJP, Yon Arsal dalam acara ngobrol santai di kawasan TVRI, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).

Simak Video "Suahasil Nazara dan Jerry Sambuaga ke Istana"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/dna)