https://akcdn.detik.net.id/visual/2017/12/28/9a1cdb05-2eb3-4479-b6cc-62ca7ff6ecea_169.jpg?w=1280&q=90
Kaleidoskop: 5 Kasus Kematian Bayi Paling Mengenaskan Tahun 2019 /Foto: Thinkstock

Kaleidoskop: 5 Kasus Kematian Bayi Paling Mengenaskan Tahun 2019

by

link telah dicopy
Jakarta - Bayi yang tewas akibat mengalami penganiyaan tentunya sangat menyayat hati. Padahal sejatinya seorang anak mesti dijaga dan disayangi.

Lebih mencengangkan, penganiayaan ini dilakukan oleh orang terdekat, bahkan orang tuanya sendiri. Berikut ini, HaiBunda rangkum 5 kasus penganiayaan bayi hingga tewas paling mengenaskan di tahun 2019.

1. Bayi tewas dimasukan ke mesin cuci


Kejadian bayi dimasukkan ke mesin cuci ini terjadi di Palembang pada 4 November 2019. Pelakunya tak lain adalah ibu korban sendiri.

Sang bayi yang berjenis kelamin laki-laki tersebut rupanya baru saja dilahirkan. Walaupun dokter yang melakukan autopsi tidak menemukan luka kekerasan di tubuh korban, tapi ada luka lecet di hidung dan leher.

Pelaku, Sutina (36) mengaku tega membunuh bayinya karena anak itu lahir di luar nikah. Ia melahirkan diam-diam di kamar mandi. Setelah lahir, bayi malang tersebut dimasukkan ke mesin cuci hingga tewas.

"Saya yang masukkan ke mesin cuci, tapi tidak digiling. Cuma dibuntel selimut saja karena malu," kata Sutina saat diwawancara di Mapolres Palembang.

2. Bayi tewas tenggelam di bak mandi

Pada penghujung Oktober 2019, warga Perum Tlogowaru Indah, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang sempat digegerkan karena kematian seorang balita bernama Agnes Arnelita (3). Balita tersebut tewas tenggelam di bak mandi rumahnya.

Setelah diselidiki rupanya pelakunya adalah ayah tirinya sendiri yang bernama Egy Age Anwar (36). Hal ini diketahui saat polisi menemukan kejanggalan pada kesaksian Egy, serta menemukan banyaknya luka memar di tubuh Agnez.

"Keterangan awal, ayah tirinya mengaku korban ditemukan tenggelam di bak mandi. Karena itu, diduga menyebabkan korban meninggal. Tetapi, ketika akan memandikan jenazah, keluarga curiga pada luka bakar pada bagian kaki dan lebam-lebam. Dari situlah kami mendapatkan laporan dan melakukan pemeriksaan medis," ujar Kapolsek Tajinan AKP Hadi Puspito.

Rupanya, sebelum meninggal Agnez juga kerap mengalami penyiksaan dari ayah tirinya. Penyiksaan ini dibenarkan oleh sepupu ibunda Agnes, Rendra Aziz Kurniawan. Ia tahu karena Agnez menceritakan hal tersebut padanya ketika berada di rumah neneknya di Tajinan.

"Kalau dianiaya sering, namun tidak detail apakah itu dipukul atau diapakan. Yang pasti dilakukan oleh ayah tirinya itu. Korban sering cerita begitu kalau pulang dari rumah ibunya," ujarnya.

3. Bayi tewas digelonggong air

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/07/24/76846ad3-959d-464e-8486-ac95ab40ec5a.jpeg?a=1
ilustrasi bayi/ Foto: iStock

Nasib malang menimpa balita berinisial ZNL (2,5) di Jakarta Barat. Ia tewas mengenaskan di tangan ibu kandungnya, NP (21) setelah digelonggong air secara terus-menerus.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 18 Oktober 2019, di kontrakan pelaku, di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Laporan Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Irwandhy Idrus tersangka memasukkan air yang ditampung dalam galon 19 liter ke mulut anaknya kurang lebih 20 menit. Air itu diminumkan dengan cara menekan hidung korban, kemudian air dimasukkan secara paksa dengan perantara cangkir.

"Ini (galon) penuh dimasukkan ke dalam mulut secara paksa kurang lebih 20 menit ini habis ditambah lagi. Kemudian dibaringkan. Efek dari kelebihan cairan tersebut korban dalam hal ini mengeluarkan cairan muntah kejang-kejang," jelas Irwandhy.

Motif pembunuhan ini lantaran NP depresi. Dia merasa kesal karena diancam cerai oleh sang suami.

4. Bayi tewas dilempar ke tembok

Seorang bayi berinisial D (15 bulan) meregang nyawa di tangan ayah tirinya, Roni Andriawan (39). Bayi D dilempar ke tembok oleh sang ayah lantaran Roni merasa tidurnya terganggu.

Kejadian ini terjadi pada Senin 26 Agustus 2019 di rumah Roni di Kampung Ceper, Desa Sukasari, Kabupaten Bekasi. Peristiwa bermula saat Roni sedang istirahat di kasur dalam kamarnya. Korban yang sedang sakit merengek di samping Roni yang sedang tidur. Karena merasa terganggu Roni melempar D ke tembok.

Korban tak bergerak setelah tiga kali dilempar. Roni kemudian memberi tahu istrinya atau ibu korban dengan seolah-olah tak terjadi apa-apa. D sempat dibawa ke Rumah Sakit Budi Asih, Cikarang Selatan. Namun nyawanya tak tertolong.

Diketahui Roni baru saja 6 hari menikahi ibu korban. Roni juga sempat berdalih bahwa perbuatannya tersebut tidak sengaja karena ia sedang bercanda.

"Pelaku sempat berbelit-belit, tetapi setelah diinterogasi secara mendalam akhirnya mengakui telah menganiaya korban dengan cara melempar korban dan ini bersesuaian dengan hasil autopsi," ujar Kapolsek Serang Baru AKP Wito.

5. Bayi tewas dirantai dan dihanyutkan ke sumur

Kejadian mengenaskan ini terjadi di Otway, Ohio, AS. Seorang bayi bernama Dylan Groves ditemukan tewas di dalam sumur berkedalaman 9 meter dalam kondisi terikat dengan rantai bersama dua kotak susu sebagai pemberat.

Saat ditemukan, jenazahnya dibungkus dengan kantong plastik dan selimut yang dibalut dengan selotip. Dari hasil autopsi, ditemukan beberapa patah tulang di tengkorak, tulang rusuk, kaki kiri, dan lengan kiri Dylan.

Rupanya pelaku kekerasan keji ini tidak lain adalah orang tuanya, Daniel Groves (41) dan Jessica Groves (39). Ketika jasad Dylan ditemukan di sumur, Jessica dan Daniel sempat melarikan diri dengan mobil dan menghilang ke daerah hutan. Selain itu, Daniel sendiri sedang dalam masa percobaan hukuman karena kasus pencurian. Namun, tak lama setelah mereka kabur, polisi berhasil menangkap dan menahan keduanya.

Simak juga dampak bila tali pusar bayi tidak teratasi dalam video berikut,

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/rap)
link telah dicopy