https://foto.wartaekonomi.co.id/files/arsip_foto_2019_12_09/ryan_kiryanto_104054_big.jpg

Ekonomi Global Ngedrop, Bagaimana Indonesia?

by

WE Online, Labuan Bajo - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan terus melambat. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang terus berlanjut dan telah berdampak pada ekonomi dunia.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Endy Dwi Tjahjono, mengatakan, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun dari 3,6 persen di 2018 menjadi 3 persen pada 2019. Kemudian pada 2020 menjadi sebesar 3,1 persen.

Baca Juga: Perbankan RI Alami Anomali, Ini Sebabnya

"Sementara, ketegangan hubungan dagang menyebabkan penurunan volume perdagangan dunia. Kegiatan produksi di banyak negara yang berkurang menyebabkan penurunan harga komoditas," ujar Endy di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (9/12/2019).

Dia mengungkapkan, terus melambatnya pertumbuhan ekonomi global telah mendorong berbagai negara melonggarkan kebijakan moneternya. Namun sayangnya, pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan berupa penurunan suku bunga dan ekspansi neraca bank sentral di berbagai negara belum mampu mencegah perlambatan ekonomi dunia.

"Mereka banyak mencari yield lebih tinggi di negara emerging market seperti di Indonesia," cetus Endy.

Kendati perekonomian global terus melambat, perekonomian Indonesia masih tetap berdaya tahan meski juga mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2019 tercatat sebesar 5,02 persen (yoy), melambat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,05 persen (yoy).

"Secara spasial, konsumsi rumah tangga tetap kuat dan pertumbuhan investasi juga tetap baik karena ada juga proyek strategis nasional di Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa. Kinerja ekspor di berbagai daerah juga membaik," tutupnya.