https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2019/10/22/2019_10_22-1_10_38_f82a3e9ee3e75b1c522d21ae57e4aec7_960x640_thumb.jpg
Ilustrasi, pengunjung melihat alat teknologi robot pada Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 di Jakarta Convention Center, Kamis (3/10/2019).ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Mastercard Beri Beasiswa Digital Bagi 100 Ribu Siswa hingga Pengusaha

Peserta program beasiswa bakal mendapat pelatihan terkait algoritma, keamanan siber hingga bisnis berbasis digital.

by

Mastercard meluncurkan flagship beasiswa kepada 100 ribu peserta yang merupakan siswa hingga pengusaha di Indonesia. Melalui program itu, mereka akan mendapat pelatihan terkait empat kurikulum digital.

Vice Chairman and President Strategi Growth Mastercard Mike Froman mengatakan, beasiswa itu bertujuan mencetak lebih banyak talenta digital di Tanah Air. “Mempercepat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci untuk menciptakan ekonomi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan," katanya di Jakarta, hari ini (9/12).

Program bertajuk Mastercard Academy 2.0 tersebut akan digelar pada tahun depan. Perusahaan merespons visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menciptakan SDM unggul melalui beasiswa ini.

“Setiap orang memiliki modal yang mereka perlukan untuk berkembang," ujar Division President Indonesia, Malaysia, and Brunei Mastercard Safdar Khan. (Baca: Bidik 600 Ribu Talenta Digital Per Tahun, Menristek Tiru Finlandia)

Kurikulum pertama bertema girls4tech bagi 60 ribu siswi berusia delapan hingga 14 tahun. Hal-hal yang diajarkan yaitu algoritma teknologi pembayaran, enkripsi, dan analisa data.

Kedua terkait keamanan siber untuk 6 ribu peserta yang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mereka yang mengikuti pelatihan ini akan mendapat sertifikat.

Ketiga, kurikulum tool kit atau alat-alat keamanan siber. Pelatihan ini diberikan kepada 30 ribu pelaku usaha. Terakhir, diskusi dari para pakar digital. Peserta yang disasar dalam acara ini yaitu 4 ribu profesional.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Gerard Plate turut menghadiri peluncuran program tersebut. Ia mengatakan, pemerintah juga membuka beasiswa digital kepada 25 ribu peserta. Program ini dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo.

(Baca: SDM Digital Jadi Tantangan Indonesia Capai PDB Rp 2.115 T di 2025)

Kebijakan tersebut dalam rangka meminimalkan kekurangan talenta digital di Tanah Air. Data McKinsey and Company menunjukkan, Indonesia kekurangan 600 ribu talenta digital setiap tahunnya. Pada 2030, gap atau selisih SDM berbasis digital diproyeksi sembilan juta orang.

Kementerian Kominfo berencana meningkatkan jumlah penerima beasiswa digital menjadi 50 ribu orang pada tahun depan. "Ini (beasiswa) tidak banyak, tapi bagian dari komitmen mengatasi kekurangan talenta digital setiap tahunnnya," kata Johnny.

Dia mendorong perusahaan lainnya di Indonesia untuk memberikan pelatihan yang sama guna mencetak lebih banyak talenta digital. "Harus banyak beasiswa digital. Itu (beasiswa) ada dari pemerintah, ekosistem industrinya harus punya tanggung jawab juga," ujar dia.

(Baca: Riset: Gaji Pegawai di Tiga Sektor Startup hingga Rp 158 Juta)

Video Pilihan