Ini Model Pariwisata yang Diinginkan Sulawesi Utara
by Non Koresponden , Ludhy CahyanaTEMPO.CO, Manado - Sulawesi Utara memiliki lanskap daratan dan taman bawah laut yang indah. Persoalannya, pariwisata di wilayah itu, belum sepenuhnya melaksanakan pariwisata yang berkesinambungan.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Octavianus Estefanus Kandouw menginginkan pariwisata Sulawesi Utara dikenal sebagai destinasi berbasis ecotourism, karena potensi kekayaan alamnya yang tinggi sehingga menjadi daya tarik pariwisata yang kuat bagi wisatawan.
Hal tersebut dikatakan Steven Octavianus saat menerima rombongan wartawan peserta "Promosi Pariwisata pada Media Nasional" dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Manado, Sulawesi Utara.
Dalam pertemuan tersebut Steven mengatakan, kekayaan alam di Sulawesi Utara tidak hanya keindahan bawah laut, tapi juga danau, gunung, serta budaya masyarakatnya.
"Sulawesi Utara tidak hanya ingin diidentikkan sebagai Bunaken saja, kami memiliki banyak tempat indah lainnya seperti Likupang dan Pulau Lembeh. Sulawesi utara juga memiliki gunung dan danau, sehingga kami ingin pariwisata Sulut dikenal berbasis ecotourism," ujar Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Octavianus Estefanus Kandouw.
Taman laut Bunaken , Manado. TEMPO/Pruwanto
Steven mengatakan, pendekatan ecotourism akan membuat semua potensi itu terjaga atau dengan kata lain kekayaan dan keragamannya lestari hingga generasi selanjutnya. Sehingga multiplier effect yang muncul dari kehadiran wisatawan asing maupun lokal di Sulawesi Utara, dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah hingga nasional.
"Pemerintah juga mendorong kabupaten dan kota untuk menciptakan berbagai event guna menarik wisatawan," ujar Steven.
Saat ini, wisatawan mancanegara yang datang ke Sulawesi Utara masih didominasi wisatawan asal Cina, yang memanfaatkan penerbangan langsung dari sejumlah daerah di Cina ke Manado.
Saat penerbangan langsung dibuka pertama kali pada 2016, jumlah penumpang sebanyak 40.000. Lalu meningkat pada 2017 sebesar 90.000, 2018 sebanyak 126.000, dan 2019 hingga November ini sebesar 129.000.
"Spending wisatawan Cina rata-rata Rp 15 juta per orang," ujar Steven. Untuk pengembangan pariwisata, Steven sadar betul sejumlah hal harus ditingkatkan. Penambahan direct flight dinilai Steven sebagai tantangan tersendiri.
Peserta berbusana unik tampil dalam Festival Manado Fiesta 2019 di Sulawesi Utara, 31 Agustus 2019. Kota yang terkenal dengan masyarakatnya yang ramah itu sedang menggelar Festival Manado Fiesta, sejak akhir 27 Juli hingga 4 Agustus 2019. TEMPO/Lourentius EP
"Proses dan teknis membuka penerbangan yang rumit perlu disederhanakan, penambahan personel untuk karantina serta imigrasi, dan harga avtur yang mahal jadi tantangan dalam menambah direct flight ke Manado," jelas Steven lagi.
Dari segi amenitas, lima hotel bintang 5 tengah dalam proses pembangunan. Untuk Sumber Daya Manusia (SDM), Steven menjelaskan setiap tahunnya Sulawesi Utara mengirimkan 150 mahasiswa untuk belajar bahasa mandarin ke Cina.
"Kami juga ingin meminta bantuan pemerintah untuk mendirikan vokasi atau sekolah pariwisata untuk meningkatkan SDM," ujar Wagub Sulut.
Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenparekraf, Masruroh menjelaskan, Kemenparekraf memiliki lima program quick win dalam meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara. Satu di antaranya adalah mengakselerasikan mega event nasional.
Keputusan Sulawesi Utara itu senada dengan kebijakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, ingin pada tahun 2020, diselenggarakan acara-acara yang lebih bermutu dan berskala internasional di lima destinasi superprioritas, yang salah satunya adalah di Likupang, Sulawesi Utara.
Agenda famtrip pelaku wisata Filipina di Manado dilanjutkan ke Bali. Dok. Kemenparekraf
Dengan sentuhan kreativitas yang mampu memberdayakan masyarakat setempat, mengangkat citra destinasi prioritas, dan daerah serta reputasi bangsa Indonesia.
"Keberadaan destinasi super prioritas Likupang dipastikan akan semakin memperkuat daya tarik pariwisata Sulawesi Utara," ujar Masruroh.