Streamer Game Rentan Alami Kelelahan, Apa Solusinya?

Jakarta - Beberapa tahun belakangan banyak ditemukan YouTuber dan streamer yang memutuskan untuk 'pamit' sejenak.

Alasannya pun bervariasi tapi sebagian besar karena burnout atau kelelahan karena harus membuat konten baru setiap hari agar tidak kehilangan penonton.

MainGames sebagai creator service provider untuk Facebook Gaming Indonesia pun menyadari hal ini. Mereka juga memiliki mekanisme agar streamer tidak terbebani dengan kewajiban membuat konten setiap hari.

"Di Facebook Gaming itu memang sudah ada kontraknya semua content creator harus satu bulan membuat berapa puluh jam video, di mana minimum videonya 1 jam per video," kata Product Manager MainGames, Edward Arifin saat mengisi EXP Esports Academy 2019 di Menara Digitaraya, Jakarta, Kamis (28/11/2019).


"Di Facebook Gaming mereka tidak terlalu terbebani untuk produksi berapa puluh jam video dalam sebulan karena mereka sudah tahu ketika tanda tangan kontrak," sambungnya.

Kontrak ini memang diberikan kepada streamer yang telah bergabung sebagai partner dengan Facebook Gaming. Saat ini, MainGames mengelola 300 kreator dan streamer yang telah menjadi partner.

Sebelum menjadi partner, streamer MainGames yang bergabung dengan Facebook Gaming harus menjalani fase Level Up terlebih dahulu. Setelah mencukupi ketentuan, mereka akan diangkat menjadi partner dan mendapatkan kontrak selama 1 tahun dari Facebook Gaming.

Tidak hanya mendapat kontrak dan gaji, MainGame juga menyediakan program bernama Best Practice yang bisa membantu streamer mengembangkan channel mereka jika dirasa kurang optimal.

"Kadang si A viewernya nggak growth, kadang si B punya masalah kenapa viewernya turun. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dan kita kasih arahan agar page mereka growth," pungkasnya.

Simak Video "Kembangkan 5 Destinasi Wisata Prioritas, Wishnutama Ingin Libatkan YouTuber"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fyk)