Gopay Jadi Dompet Digital Paling Banyak Dipakai pada 2019

by
https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/11/28/9e5e0b7b-8215-4eec-a770-fa3ffbd81dfd_169.jpeg?w=650
Ilustrasi. (Dok. Gojek)

Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah persaingan sengit pemain uang digital tanah air, Gopay tetap menjadi dompet digital yang paling banyak digunakan di tahun ini.

Riset DailySocial yang bertajuk Fintech Report 2019 menemukan bahwa 83,3 persen pengguna dompet digital menggunakan Gopay.

Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk menggunakan layanan uang digital. Riset yang melibatkan 1.500 responden itu juga menemukan bahwa digital wallet menjadi kategori fintech paling populer yakni sebesar 82,7 persen.


Salah satu pengguna Gopay Raya Radiyanti mengaku telah menggunakan alat pembayaran digital Gopay untuk hampir semua layanan Gojek, tak hanya untuk transportasi yang dipakainya sehari-hari, tapi juga banyak hal lain karena dirasa cepat dan praktis.

"Selain untuk bayar layanan aplikasi, Gopay juga sekarang sudah bisa dipakai untuk bayar di mana-mana. Semuanya jadi lebih mudah," ujar Raya.

Berdasar riset DailySocial, alasan terbanyak responden memilih menggunakan dompet digital karena responden percaya dengan produknya (81,6 persen). Kedua, karena sesuai dengan kebutuhan (72,2 persen), dan bermanfaat (72,9 persen).

Selain itu, responden juga menilai dompet digital mudah untuk digunakan dan menghemat waktu, dengan persentase masing-masing sebesar 66,2 persen dan 32,8 persen.

Berdasarkan data internal, sejak awal Gopay memang tidak hanya fokus melayani masyarakat di kota besar. Gopay yang dapat digunakan di lebih dari 420 ribu merchant itu, 90 persen di antaranya tersebar di 390 kota/kabupaten di Indonesia.

Merchant Gopay merupakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) termasuk pedagang kaki lima, kantin, pedagang di pasar hingga warung kelontong.

Tak hanya itu, Gopay juga dapat digunakan untuk pembayaran surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dan surat izin mengemudi (SIM) di kota-kota seperti di Gresik, Samarinda, Surabaya, dan Sidoarjo. Kemudian untuk donasi digital di lebih dari 400 masjid dan yayasan. (fef)