https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gWYBMTcsn2Cy6YsyjmK-9g4fBb4=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2981540/original/087035300_1575015729-image0__10_.jpeg
Anggota DPR Komisi X, Ali Zamroni dari Fraksi Gerindra menyayangkan informasi dan berita soal atlet di saat semestinya mereka berkonsentrasi meraih medali di Sea Games 2019 Filipina yang akan dibuka secara resmi tanggal 30 november 2019 besok.

Ali Zamroni: Menpora Harus Menjaga Harkat dan Martabat Atlet Sea Games

by

Liputan6.com, Jakarta Seorang atlet senam yang hendak dikirim ke Sea Games 2019 Filipina dipulangkan. Pemulangan atlet asal Kediri bernama Shalfa Avrila Siani (17) ini dilakukan karena atlet tersebut diisukan tidak perawan.

Seperti diberitakan sebelumnya adalah Shalfa Avrila Siani (17), atlet senam artistik asal Kota Kediri. Shalfa saat itu sedang menjalani pemusatan pelatihan senam persiapan Sea Games 2019 di Gresik.

Namun, pertengahan November, Orang tua Shalfa mendapat telepon dari pelatih. Orang tua diperintahkan menjemput Shalfa pulang ke Kediri karena alasan yang belum jelas.

Saat Shalfa dibawa pulang kembali ke Kota Kediri, orang tua mendengar kabar bahwa Shalfa dipulangkan karena diduga tidak perawan. Terkait dengan hal tersebut, Anggota DPR Komisi X, Ali Zamroni dari Fraksi Gerindra pun angkat bicara.

Menurutnya Menpora harus bertanggung jawab terhadap persoalan ini. Mestinya, tambah Ali sapaan akrabnya, privasi dan kehormatan seorang atlet harus diutamakan karena atlet mengharumkan nama bangsa di luar.

Dirinya menyayangkan informasi dan berita seperti ini terjadi di saat semestinya konsentrasi para atlet meraih medali di Sea Games 2019 Filipina yang akan dibuka secara resmi tanggal 30 november 2019 besok.

Atlet Indonesia disuguhkan Makanan Non Halal

Sementara itu, Ali juga menyayangkan ketidakprofesionalan Panitia Sea Games di Filipina. Dengan kondisi itu (makanan non halal) dirinya khawatir prestasi yang ditargetkan oleh Menpora dan Indonesia tidak tercapai. Karena gizi atlet menjadi tidak seimbang.

“Menpora juga harus melayangkan protes keras kepada panitia Sea Games 2019. Jangan dibiarkan begitu saja. Berikan sanksi dari yang paling ringan hingga berat, misalnya mencabut diri sebagai peserta Sea Games apabila kasus (makanan babi) tidak diperbaiki. Jika tidak diberikan protes akan berdampak kepada target medali Indonesia,” ungkap Ali.

Khusus kepada Menpora, dirinya meminta dengan tegas agar Kemenpora segera mengirimkan protes seperti Malaysia dan Singapura. Sementara itu, dirinya meminta agar Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia di SEA Games 2019, Harry Warganegara tetap fokus pada para atlet agar tidak kehilangan konsentrasi.

Dirinya berharap mengenai banyaknya informasi mengenai atlet kita yang kurang baik tolong agar humas kontingen dapat memberikan berita yang berimbang, sehingga pemberitaan mengenai atlet sepak bola yang memakan daging babi dan sebagainya tidak terulang kembali.

“Kami di DPR akan mengawasi serta membantu sesuai tugas dan fungsi kami selama atlet Indonesia berlaga di Filipina. Meskipun ada hal-hal yang kurang berkenan, ketua Kontingen kita harus tetap memberikan motivasi bagi para atlet agar tetap semangat mencapai kemenangan,” ujarnya.

 

(*)