Terhalang Sutet dan Pipa Gas, Progres Kereta Cepat Bandung Baru 38%
Sempat terjadi kebakaran akibat proses konstruksi elevated kereta cepat yang mengenai pipa minyak milik Pertamina.
by Fariha SulmaihatiDirektur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Tumiyana mengungkapkan perkembangan proyek infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) saat ini baru mencapai 38% karena sempat terhalang oleh saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) PLN dan instalasi pipa minyak Pertamina.
Bahkan sempat terjadi kebakaran akibat proses konstruksi yang mengenai pipa minyak Pertamina. Namun dia menegaskan bahwa saat ini proyek KCJB sudah berjalan normal karena tidak ada kendala dalam proses pemindahan instalasi SUTET dan pipa minyak tersebut.
Dia menyebutkan SUTET milik PLN yang menghalangi jalur kereta cepat akan dipindahkan secara bertahap agar tidak terjadi pemadaman. "Kami akan menyediakan waktu jeda supaya tidak terjadi pemadaman ketika SUTET itu dipindahkan," kata Tumiyana, saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (29/11).
Sedangkan pemindahan pipa minyak milik Pertamina diperkirakan tidak akan menghadapi kendala dan dapat dilakukan dengan cepat karena panjangnya hanya tiga kilometer (km).
(Baca: KCIC Akui Kebakaran Pipa Pertamina Terjadi di Proyek Kereta Cepat)
Sebelumnya, sempat terjadi kebakaran pipa minyak Pertamina di pinggir jalan tol Purbaleunyi KM 130 Cimahi-Pasir Koja pada Selasa (22/10) akibat alat berat yang dioperasikan kontraktor saat mengerjakan konstruksi elevated KCJB.
Akibat kebakaran tersebut, seorang petugas operator alat berat proyek KCJB dikabarkan tewas. Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menduga petugas yang tewas karena mengoperasikan alat berat yang mengenai pipa minyak Pertamina hingga terjadi kebakaran.
Kendati demikian kebakaran tersebut diperkirakan tidak akan membuat target operasional KCJB mundur. Tumiyana memastikan KCJB dapat beroperasi sesuai jadwal yakni pada 2021. Pembebasan lahan untuk proyek ini pun sudah mencapai 99,4%. "Operasional sesuai jadwal, ini semua sudah bergerak, semuanya oke," tegasnya.
Dalam proyek tersebut Wika mendapat tanggung jawab pekerjaan fisik, yakni melingkupi konstruksi fondasi, struktur, arsitek, hingga sub-grade. Kereta cepat Jakarta-Bandung akan menghubungkan empat stasiun yaitu Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar Bandung sepanjang 142,3 kilometer.
(Baca: Tiket Termurah Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Dipatok Rp 300 Ribu)