https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2019/10/21/2019_10_21-21_40_25_008c0a2eed20352ae75fec2700b317b3_960x640_thumb.jpg
Pekerja di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (18/10/2019). Menteri Keuangan Sri Mulyani akan membicarakan anggaran untuk membuang beras Perum Bulog dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Sri Mulyani Akan Bahas Dana Buang Beras Bulog Dengan Airlangga

Bulog meminta dana untuk menyingkirkan 20 ribu ton beras yang mutunya berkurang karena disimpan lebih dari setahun.

by

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan membicarakan anggaran untuk membuang beras Perum Bulog dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Bulog sebelumnya meminta dana untuk menyingkirkan 20 ribu ton beras yang mutunya berkurang karena disimpan di gudang lebih dari setahun.

Sri mengatakan dirinya belum mengetahui secara teknis permintaan Bulog. Namun mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut akan membahas persoalan ini di tingkat kementerian koordinator.

"Nanti kami lihat kalau sudah rapat di Kemenko Bidang Ekonomi,” kata Sri di kantornya, Jakarta, Jumat (29/11).

(Baca: Bulog Minta Dana Kemenkeu untuk Buang 20 Ribu Ton Beras dari Gudang)

Kebijakan pembuangan stok diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Aturan itu menjelaskan, CBP bisa dibuang bila waktu simpan telah melebihi empat bulan dengan mutu yang mulai menurun.

Namun Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi mengatakan meski sudah diatur Permentan, Kemenkeu belum menyediakan anggaran pembuangan beras tersebut. Makanya Bulog mengusulkan tambahan dana dibahas dalam rapat koordinasi di kantor Airlangga.

"Kalau kami musnahkan sekarang, siapa yang menanggung dananya?," ujar Tri Wahyudi.

(Baca: Perkuat Bisnis, Bulog Tambah Stok Beras Komersial hingga 500 Ribu Ton)

Bulog juga mengalami kendala dalam penyaluran CBP.  Hingga saat ini realisasi penyaluran beras bagi penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hanya 85 ribu ton. Padahal targetnya sebesar 700 ribu ton beras dapat tersalurkan.

 

 

 

 

 

Video Pilihan