https://statik.tempo.co/data/2019/10/24/id_883405/883405_720.jpg
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Tempo/Tony Hartawan

Indonesia Akan Hentikan Pasokan Gas Bumi ke Singapura

by

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan akan menghentikan pasokan gas bumi ke Singapura dari Lapangan Suban Blok Corridor yang digarap ConocoPhillips. Dengan demikian, konsumsi gas bumi di dalam negeri dapat terpenuhi dan ditingkatkan.

"Gas masih banyak di Sumatera, suplai ke Singapura berakhir 2023 akan ditarik ke dalam negeri," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan tertulis Kementerian ESDM di Jakarta, ESDM, Jumat 29 November 2019.

Ke depan, lanjut Arifin Tasrif, gas bumi yang dipasok ke Singapura akan dialihkan pengalirannya ke pipa Duri Dumai. Selanjutnya, gas dialirkan seluruhnya untuk kepentingan domestik, khususnya Pulau Sumatera. Tak hanya itu, Sumatera juga akan dipasok gas bumi dari tambahan beberapa sumur yang saat ini masih dalam penjajakan pembelian.

"Beberapa sumur (tambahan) sudah kami lakukan pendekatan untuk alokasi (pembelian gas) sehingga bisa menyambung pipa dari Dumai," jelas Arifin.

Selain ke wilayah Sumatera, menurut Arifin, pasokan gas eks-Singapura itu juga akan dialirkan ke Jawa melalui sejumlah ruas pipa, yaitu Gresik-Semarang-Cirebon-Jakarta, dengan bersumber dari Blok Saka Kemang dan Jambi Merang. "Sumatera, Jawa, tinggal sambung Cirebon-Gresik, sumber ConocoPhillips Saka Kemang, sehingga daerah ini tersambung," ujarnya

Untuk wilayah Kalimantan, pemerataan pasokan gas bumi juga dilakukan melalui pembangunan pipa Trans Kalimantan. Rencananya, selain pasokan gas bumi dari blok migas yang sudah beroperasi, juga berasa dari Blok East Natuna. "Sedangkan Trans Kalimantan jargas (jaringan gas), kami melihat potensi Natuna Blok D Alfa sangat besar dan bisa ditarik sampai Pontianak turun ke bawah," Arifin menjelaskan.

ANTARA