https://statik.tempo.co/data/2019/10/12/id_880049/880049_720.jpg
Pelatih Tira Persikabo, Rahmad Darmawan di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu, 12 Oktober 2019. TEMPO/Irsyan

Rahmad Darmawan Dipecat Sebagai Pelatih PS Tira Persikabo

by

TEMPO.CO, Jakarta - PS Tira Persikabo memecat Rahmad Darmawan dari jabatannya sebagai pelatih. Hari ini, Jumat, 29 November 2019, terakhir RD biasa dia disapa, memimpin latihan bersama tim.

Rahmad mengungkapkan soal kontraknya berakhir setelah latihan hari ini. "Ya, memang tadi pagi saya bertemu dengan manajemen dan kami ngobrol-ngobrol. Kemudian manajemen mengatakan bahwa mereka akan mengakhiri hubungan kerja dengan saya," katanya seperti dalam keterangan klub.

Mantan pelatih Persija Jakarta ini mengerti alasan manajemen memutuskan untuk mengakhiri kontraknya. "Mungkin menurut manajemen pencapaian target dirasa belum sesuai harapan," kata dia.

Rahmad sempat meminta kepada manajemen agar bisa menyelesaikan tugasnya menangani Tira Persikabo di Liga 1 2019 yang tinggal menyisakan lima pertandingan lagi. Ia beralasan supaya pemain fokus.

"Tapi saya mengerti bagaimanapun sebuah keputusan di dunia kepelatihan di sebuah klub bisa mengejutkan bisa juga tidak, tinggal bagaimana persepsi kita," tuturnya.

Rahmad menegaskan dirinya siap dengan keputusan manajemen Tira Persikabo. "Buat saya ini adalah perjalanan yang harus dilalui, saya siap dan berharap seperti yang saya sampaikan tadi karena memang saya di musim pertama dengan PS Tira Persikabo ini saya mengubah fundamental bermain pemain PS Tira Persikabo, fokus untuk merebut piala fairplay karena saya mengubah image tim ini seperti sebelumnya. Jadi ini yang saya ubah," RD memberikan penjelasan. "Sebenarnya target itu bisa didapat di putaran pertama dengan kami meraih tim fairplay dan juga prestasi cukup baik."

Terkait dengan pemutusan kontraknya sebagai pelatih oleh manajemen PS Tira Persikabo, Rahmad tak mau mengomentari. "Saya tidak bisa mengomentari keputusan karena saya harus berada di pihak yang menerima," ucapnya.

Dalam kontrak kerja, manajemen memang punya hak untuk mengevaluasi kinerjanya. "Dalam kontrak kerja itu tertulis bahwa manajemen berhak mengevaluasi pemutusan kerja kalau tim saya kalah empat kali berturut-turut. Tapi kan ini baru dua kali. Saya belum kalah empat kali berturut-turut. Tapi saya dapat memaklumi," ujarnya.

Rahmad Darmawan meyakini dirinya masih bisa memiliki masa depan sebagai pelatih setelah pemutusan kerjanya di Tira Persikabo. "Saya akan tetap fokus pada sepak bola, pada kepelatihan karena itu dunia saya. Semua tahu bahwa pangkat militer saya harus dikorbankan untuk passion saya ini," kata dia.